Wolverhampton, Inggris (ANTARA) - Ribuan pendukung Wolverhampton Wanderers sempat mengecam VAR, sedangkan manajer klub ini meminta solusi untuk mencegah VAR meracuni gairah sepak bola Liga Premier.
Pada debutnya di Liga Premier, sistem Video Pembantu Wasit (VAR) telah memupus gol Wolves saat Leicester City menahan mereka seri 0-0 pada laga pembuka musim ini.
Keyakinan klub Molineux ini berubah setelah VAR membuat keputusan berbeda usai bermenit-menit jeda untuk review gol saat seri 1-1 melawan Manchester United ketika VAR mengkaji kembali gol babak kedua yang dicetak Ruben Neves.
Meskipun VAR mensahkan gol Neves padahal Joao Moutinho lebih dulu offside, manajer Wolves Nuno Espirito Santo tetap mengeluh bahwa VAR telah membunuh gairah sepak bola Liga Inggris.
Baca juga: Pogba gagal penalti, MU dipaksa Wolves 1-1
"Yang saya takutkan adalah kita menjadi takut merayakan gol," kata dia. "Energi ini di Molineux, suara, atmosfer ini, tak bisa diabaikan. Mereka harus mencari solusi untuk ini, ayo cari."
Bos United Ole Gunnar Solskjaer tidak memasalahkan keputusan VAR atas gol Neves, tetapi dia ingin prosesnya dipercepat.
"Kami ingin itu diputuskan cepat," kata dia seperti dikutip Reuters. "Saya lebih baik membenarkan keputusan, dari pada menyalahkan keputusan, dan putuskan itu dalam waktu 15 detik. Makin cepat makin bagus."
United unggul lebih dulu berkat gol Anthony Martial sebelum Neves menyamakan kedudukan lewat sebuah gol menawan, dan Paul Pogba kemudian gagal memasukkan tendangan penalti.
Baca juga: Solksjaer tak mau kambing hitamkan Pogba
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019