Bandung (ANTARA News) - Tokoh nasional dan mantan Ketua DPR-RI, Akbar Tanjung meminta pemerintah memperhitungkan dan memikirkan secara matang dampak kenaikan harga BBM. "Pemerintah harus memperhatikan perkembangan di masyarakat, karena dampak kenaikan BBM akan sangat besar dan berpengaruh ke semua sektor," kata Akbar seusai peresmian Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI), di Bandung, Senin. Ia meminta pemerintah mencari opsi lain selain menaikkan harga BBM. Pemerintah, kata dia, jangan lelah mencari cara lain untuk menghindari kenaikan harga BBM. Salah satunya menunda pembayaran utang luar negeri dan kenaikan BBM harus menjadi opsi terakhir dari pemerintah. "Pemerintah bisa saja menarik subsidi BBM dan menaikkan harga BBM untuk kendaraan pribadi, namun tidak untuk transportasi umum. Bila BBM kendaraan umum naik, akan memicu kenaikan sektor lainnya," katanya. Ia menyebutkan, kenaikan harga BBM pada 2005 dan 2006 lalu, pengaruhnya cukup besar bagi masyarakat. Kondisi itu, menurut dia, jangan terulang lagi pada tahun ini. "Kalaupun ada kenaikan, jangan terlalu besar," katanya. Selain memperhitungkan dampak kenaikan BBM, kata Akbar Tanjung, pemerintah juga harus mengukur dan memperhitungkan tingkat efektifitas program kompensasi agar benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Salah satunya dengan menyiapkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara optimal dan memastikan bantuan itu sampai tepat sasaran, tepat jumlah serta tepat waktu. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008