Kalau GPN kan hanya bisa digunakan di dalam negeri (domestik), tapi QRIS ini bisa di luar negeri
Malang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang gencar melakukan sosialisasi penggunaan standar Quick Response (QR) Code, yakni QR Code Indonesia Standar (QRIS) Unggul ((UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung).
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Malang Azka Subhan Aminurridho di Malang, Senin, mengemukakan peluncuran QRIS dilaksanakan secara serentak, baik di Kantor Pusat maupun di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang ada di daerah bertepatan dengan HUT ke-74 Kemerdekaan RI.
"Grand launching QRIS masih 1 Januari 2020, tapi saat ini kami sudah mulai melakukan sosialisasi secara intensif dan mengintegrasikannya dengan berbagai alat pembayaran elektronik," kata Azka.
Baca juga: Gubernur BI: Kode QR bakal universal, bisa untuk beli kebutuhan harian
Azka menerangkan integrasi tersebut seperti sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu. "Kalau sebelumnya mau masuk tol ada yang pakai Mandiri, BNI, BRI dan lainnya, sekarang semua kartu bisa," paparnya.
Menurut Azka, sekarang pakai QRIS juga demikian, ada Ovo, Gopay, Link Aja, maupun Dana. Keberadaan QRIS ini agar bisa standar dalam satu platform dan bisa masuk ke semua (alat pembayaran elektronik).
Ia berharap keberadaan QR Code standar ini bisa memudahkan masyarakat dalam pembayaran menggunakan uang elektronik. "Sekarang ini di merchant-merchant, Ovo punya barcode sendiri, Gopay punya sendiri. Dengan QRIS nanti semua bisa jadi satu. Penggunaan QR Code standar ini juga akan menggantikan sebagian fungsi e-money berbentuk kartu," terangnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kantor Perwakilan BI Malang masih berupaya menggencarkan sosialisasi, baik pada masyarakat maupun pengusaha dan perbankan serta Penyelenggaraan Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). "Jadi hingga Desember 2019 ini kami masih perbanyak sosialisasi mulai manfaat hingga keamanan QRIS, termasuk menanamkan keunggulan sistem QR Code terstandar ini," tuturnya.
Nantinya, kata Azka, seluruh pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking cukup dilakukan dengan satu barcode.
Sementara itu, Kepala Tim Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Keuangan Inklusif dan Layanan Administrasi kantor Perwakilan BI Malang Rini Mustikaningsih menambahkan QRIS memiliki slogan Unggul meliputi universal, inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan di domestik dan luar negeri.
"Kalau GPN kan hanya bisa digunakan di dalam negeri (domestik), tapi QRIS ini bisa di luar negeri. Saat ini secara bertahap dibangun sistemnya," ucapnya.
Selain itu, QRIS juga Gampang, transaksi dilakukan dengan mudah dan aman dalam satu genggaman handphone. Untung, efisien satu kode QR untuk semua aplikasi. Langsung, transaksi cepat dan seketika, mendukung kelancaran sistem pembayaran. "Satu barcorde bisa untuk seluruh PJSP," kata Rini.
Kepala Unit Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Keuangan Inklusif, Fida Affa Arif mengatakan dalam masa transisi ini sudah ada 10 bank penyelenggara e-money dan 10 PJSP non-bank yang terkoneksi dengan QRIS, di antaranya Bank Danamon, BRI, Sinar Mas, May Bank, Permata Bank, Bank Mega, dan BNI.
"Untuk PJSP non-bank atau yang disebut dompet elektronik ada Ovo, Gopay, Dana, Link Aja, Shopee Pay, dan lain-lain. Untuk Dana, mereka kan punya sistem scanner sendiri, nanti akan dihentikan dulu sementara untuk penyesuaian sistem," paparnya.
Keunggulan QRIS dibanding sistem pembayaran elektronik yang ada sekarang ini, seperti e-money, lanjut Fida, kalau kartu e-money hilang, saldo yang tersimpan di kartu itu akan hilang pula, tetapi QRIS yang berbasis server masih tertolong karena saldo atau uang yang tersimpan tetap aman.
Baca juga: BI ungkap dua tantangan QRIS di Provinsi Riau
Baca juga: BI: 3 bank minta izin kerja sama dengan Wechat-Alipay, ini syaratnya
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019