Anggota satgas gabungan sekarang ini terus melakukan patroli darat di 90 desa rawan karhutla dan melakukan pemadaman serta pembasahan lahan menggunakan helikopter pada lokasi yang sulit dijangkau petugas

Palembang (ANTARA) - Komandan Satuan Tugas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumatera Selatan Kolonel (Arh) Sonny Septiono mengatakan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah kabupaten akhir-akhir ini pihaknya berupaya meningkatkan operasi darat dan udara.

"Anggota satgas gabungan sekarang ini terus melakukan patroli darat di 90 desa rawan karhutla dan melakukan pemadaman serta pembasahan lahan menggunakan helikopter pada lokasi yang sulit dijangkau petugas," katanya di Palembang, Senin.

Selain meningkatkan operasi darat dan udara, pihaknya juga berupaya mengambil tindakan tegas kepada siapa pun yang terbukti dengan sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan pada musim kemarau 2019 ini.

"Siapa pun yang tertangkap tangan melakukan pembakaran lahan secara sengaja diperintahkan kepada petugas yang patroli untuk melakukan tindakan tegas dan bila perlu ditembak di tempat," ujarnya.

Upaya untuk melakukan pengendalian karhutla yang disebabkan oleh faktor cuaca panas, kata dia, memerlukan kegiatan pemadaman dan pembasahan dari darat dan udara, sedangkan yang disebabkan ulah manusia perlu dilakukan tindakan pembinaan dan penegakan hukum secara tegas.

Jika masyarakat yang selama ini melakukan pembakaran lahan tidak bisa dibina untuk mengubah kebiasaan buruknya pada setiap memasuki musim kemarau itu, katanya, anggota satgas di lapangan diperintahkan tidak segan-segan melakukan tindakan hukum secara tegas dan terukur.

Tindakan pembinaan dan penegakan hukum dalam operasi yang dilaksanakan satgas, katanya, berlangsung sejak April 2019 di mana karhutla di Sumsel bisa dikendalikan.

Kondisi itu, katanya, terbukti dari luas lahan yang terbakar bisa diminimalkan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Luas lahan terbakar di provinsi ini mencapai 572 hektare yang tersebar di lima kabupaten, yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Pali, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin," demikian Sonny Septiono yang juga Danrem Gapo itu.

Baca juga: Gubernur Sumsel tinjau Karhutla Banyung Lencir

Baca juga: Asap kebakaran hutan Sumsel capai Riau dan Jambi

Baca juga: Satgas Karhutla Sumsel buru pembakar lahan

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019