Jakarta (ANTARA News) - PT Timah Tbk (TINS) akan menyiapkan dana sekitar Rp2 triliun dalam tiga tahun untuk mengakuisisi tiga perusahaan batu bara di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. "Batu bara menjadi salah satu fokus pengembangan usaha PT Timah, selain mengoptimalkan produksi timah," kata Dirut Timah Wachid Usman usai Paparan Publik PT Timah, di Jakarta, Senin. Wachid menjelaskan, berdasarkan eksplorasi di empat lokasi yang akan diakuisisi, kapasitas cadangan batu bara yang akan diakuisisi pada tahap awal minimal mencapai 50 juta metrik ton. "Kajian diharapkan selesai dalam waktu dua hingga tiga bulan lagi, sehingga diharapkan mulai beroperasi penuh mulai semester II 2008," katanya. Menurutnya, akuisisi perusahaan tambang merupakan bagian dari optimalisasi pengembangan usaha tahun 2007-2011 yaitu selain pengadaan kapal isap, peningkatan teknologi penambangan laut dalam, dan optimalisasi tambang timah darat. Melalui anak perusahaan PT Timah Investasi Manunggal (TIM) yang merupakan perusahaan jasa penjualan batu bara, perusahaan memiliki kemampuan untuk mengelola perusahaan tambang tersebut. "Tambang batu bara yang dimiliki Timah saat ini ada di Kalimantan Selatan, namun kapasitas produksinya tinggal sekitar 1,6 juta ton dan akan habis dalam 2-3 tahun ke depan," ujar Wachid. Ia menjelaskan, dana yang diperoleh untuk akuisisi tiga tambang batubara sebagian diperoleh dari biaya modal (capex) 2008 sekitar Rp1,4 triliun, dan sebagian dari pinjaman perbankan. "Timah memiliki potensi mendapat pinjaman hingga mencapai Rp4 triliun, dan saat ini banyak perbankan yang menaruh minat untuk ikut mendanai akuisisi tersebut," kata Wachid. Meski begitu, ia tidak bersedia merinci bank-bank yang telah menyatakan minat untuk mendanai akuisisi tersebut. Sementara itu, Corporate Secretary Timah Setyo Sardjono menambahkan, peluang pasar di industri batu bara masih sangat besar. Kontribusi bisnis batubara terhadap pendapatan perusahaan pada 2006 mencapai sekitar Rp591,4 miliar atau mencapai 15 persen dan pada 2007 meningkat menjadi Rp735,45 miliar atau sekitar sembilan persen dari total pendapatan perusahaan. Pada 2007 total pendapatan PT Timah tercatat Rp8,54 triliun, naik 110 persen dibanding 2006 yang mencapai Rp4,08 triliun. Saat yang sama perseroan berhasil membukukan laba bersih sekitar Rp1,8 triliun melonjak 757 persen dari laba bersih sebelumnya Rp208,1 miliar. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008