Cirebon, (ANTARA News) - Sekitar dua jam lebih ratusan mahasiswa, Senin siang, berunjuk rasa menolak rencana Pemerintah menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan memblokir Jalur Pantura Cirebon di Perempatan By Pass dan Perempatan Kedawung sehingga terjadi antrian panjang kendaraan dan pengalihan arus kendaraan. Sebelumnya sekitar pukul 09.30 WIB, mahasiswa melakukan aksi di depan kampus masing-masing yaitu di Unswagati, Untag dan STAIN Cirebon. Setengah jam kemudian mereka bergerak dan terkonsentrasi di Perempatan By Pass-Pemuda. Mahasiswa yang melakukan aksi tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Cirebon Bersatu yaitu meliputi HMI, PMII, GMNI, BASIS, Fordisma, BEM STAIN, dan BEM Untag. Sementara puluhan mahasiswa lainnya yang tergabung dalam KAMMI pada saat yang bersamaan juga melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Cirebon. Hendra, korlap Barisan Aksi Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi (Basis), mengatakan, Pemerintah selama empat tahun terakhir dinilai gagal dalam mengembangkan energi alternatif dari bahan nabati yang sebenarnya melimpah, sehingga kebijakan hanya terpaku dari bahan bakar minyak bumi. "Manakala harga minyak dunia naik, pemerintah ikut menaikkan harga BBM dalam negeri yang jelas merugikan rakyat kecil. Nilai Rp100 ribu per bulan tidak akan bisa menutupi kebutuhan lain yang sudah mencekik rakyat kecil," katanya. Ujang dari GMNI mengatakan, bantuan tunai langsung hanya menjadi candu bagi rakyat miskin, karena yang dibutuhkan rakyat adalah pemberdayaan bukan hadiah cuma-cuma. "BBM naik 30 persen, pasti rakyat miskin bertambah sampai 70 persen," katanya. Aksi di Perempatan Bypass-Pemuda berlangsung sampai pukul 11.00 WIB, kemudian massa bergerak long march sepanjang empat kilometer menuju Perempatan Kedawung dengan memblokir satu badan jalan. Kesemrawutan lalu lintas mulai terjadi saat massa memblokir semua jalur dari Perempatan Kedawung sehingga antrian panjang terjadi satu kilometer di Jalan Raya Tengah Tani dan satu kilometer di Jalan By Pass, demikian juga antrian terlihat di Jalan Raya Pilang dan Jalan Tuparev yang keduanya berujung di Perempatan Kedawung. Hampir satu jam massa melakukan pemblokiran sehingga puluhan petuga lalu lintas bekerja keras mengurai kemacetan dengan membuka jalur-jalur alternatif melalui Jalan Raya Tukmudal-Kedawung dan sebagian antrian di Tengah Tani diputar balik kanan menuju Jalan Raya Sumber-Plered. Bentrokan fisik sempat terjadi setelah petugas berusaha memecah massa yang memblokade kendaraan menuju Bandung, namun aksi dorong itu tidak berlangsung lama karena petugas memilih mengalah. Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 12.22 WIB. (*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008