Salah satu start-up yang menarik pada angkatan pertama ini adalah Koptul (Kopi Tuli) yang tiga orang foundernya memang berkebutuhan khusus

Jakarta (ANTARA) - Universitas Indonesia bekerja sama dengan Gojek (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa) mendukung program akselerator UI works yang ditujukan untuk meningkatkan semangat kewirausahaan di lingkungan kampus.

“Peserta UI works sebanyak 30 persen berasal dari luar UI. Dari 86 perusahaan rintisan yang telah mendaftar dari seluruh Nusantara, terpilihlah 15 peserta angkatan pertama. Dari 15 peserta yang terpilih, 10 berasal dari UI dan 5 berasal dari luar UI yang diantaranya datang dari Bandung dan Surabaya," kata Direktur Pengelolaan dan Pengembangan Unit-Unit Usaha (DPPU) UI, Dr. drg Nia A.I Noerhadi MDSC., Sp.Ort.(K). di Jakarta, Senin.

Salah satu start-up yang menarik pada angkatan pertama ini adalah Koptul (Kopi Tuli) yang tiga orang foundernya memang berkebutuhan khusus, jelas Nia.

Berikut peserta program akselerator UI Works Angkatan pertama yang terdiri dari 3 kategori: Kategori engineering/science: Nano Turbo, Sinergi Nanotect, ATM Sehat. Kategori digital platform: Awan.io, Kodi, Pintaar, Skydu, Westbike Messenger, Assist.id, Rumah Kapas, Infishta. Kategori consumer product: Tumbu, Kopi Tuli, Belimbing Island, Giajeng.

Dalam program ini, para peserta akan mengikuti program intensif selama kurang lebih tiga bulan untuk mengembangkan usaha masing-masing dengan fokus komersialisasi.

Baca juga: Forum Pembangunan Indonesia bahas lapangan kerja usaha rintisan

Selain kerja sama dengan Gojek, ini UI juga menggandeng para mitra strategis antara lain Bekraft, Mandiri Capital Indonesia, Assegaf Hamzah & Partner, Kejora Venture, Plug and Play, Code Margonda yang telah berpengalaman membina usaha rintisan.

Kegiatan program akselerator UI Works akan ditutup dengan acara puncak Demo Day yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2019 di Financial Club Jakarta.

Pada acara tersebut peserta program akselerator UI Works akan diberikan kesempatan untuk melakukan Pitching atau memperkenalkan ide bisnis start-up dalam waktu singkat di depan para calon investor yang datang dari berbagai industri.

Pada kesempatan ini juga UI yang kini berstatus Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) juga mengundang seluas -seluas para investor untuk hadir pada acara demo day tersebut.

Dengan adanya program ini diharapkan dapat memacu dan menginspirasi start-up secara nasional sehingga lebih siap memasuki dunia industri.

"Harapannya program ini dapat berlangsung terus menerus sehingga meningkatkan hubungan antara akademisi, pengusaha rintisan, industri serta pemerintah sebagai pembuat kebijakan," papar Nia.

Baca juga: Kemenperin gencar cetak "start-up" sektor kerajinan dan batik
Baca juga: Bekraf: Pelaku usaha rintisan tidak perlu risaukan pajak digital

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019