Saya melihat ada mahasiswa dipukuli polisi. Saya berteriak jangan dipukuli. Tapi, saya pun ikut dipukuli. Setelah insiden tersebut, beberapa mahasiswa dibawa polisi."
Banda Aceh (ANTARA) - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) melaporkan kasus dugaan pemukulan Anggota DPR Aceh yang juga Ketua Komisi I DPR Aceh Azhari Cage ke Mabes Polri di Jakarta.
Ketua YARA Safaruddin yang dihubungi dari Banda Aceh, Senin, mengatakan, kasus tersebut dilaporkan ke Kapolri melalui Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri.
Baca juga: Sembilan orang diperiksa terkait pemukulan anggota DPR Aceh
Baca juga: Pemukulan anggota DPR Aceh oleh oknum polisi disesalkan
"Kami melaporkan kasus ini agar Divisi Propam Polri mengusutnya. Apalagi pemukulan ini diduga dilakukan sejumlah oknum polisi yang sedang mengamankan unjuk rasa di DPR Aceh," kata dia.
Dalam laporannya ke Mabes Polri, Safaruddin didampingi Sekretaris YARA Fakrurrazi, Direktur Hukum dan Advokasi YARA Yudhistira Maulana, dan Kepala Perwakilan YARA Aceh Barat dan Aceh Jaya Hamdani.
Dalam laporan tersebut, YARA juga melampirkan video pada saat pemukulan Anggota DPR Aceh dan beberapa kliping media yang memuat berita tentang pemukulan tersebut.
Safaruddin menyebut, rekaman video pemukulan terhadap Anggota DPRA Azhari Cage telah tersebar luas melalui media sosial. Dan ini dikhawatirkan memicu kemarahan luas di masyarakat Aceh. Dan kemarahan tersebut juga dapat berdampak pada institusi Polri di Aceh
"Insiden ini bisa berdampak kepada rasa kepercayaan terhadap institusi kepolisian di Aceh jika kasus pemukulan ini tidak diusut tuntas dan pelakunya tidak mendapatkan sanksi," kata Safaruddin.
Sebelumnya, Anggota DPR Aceh Azhari Cage mengaku lembam serta tergores setelah diduga dipukuli sejumlah oknum polisi saat unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPR Aceh.
"Dari hasil visum dokter Rumah Sakit Bhayangkara, ada lebam di rusuk dan kepala serta ada goresan di punggung. Kasus ini sudah kami laporkan ke Polda Aceh," ungkap Azhari Cage.
Azhari Cage mengaku dikeroyok dan dipukuli oknum polisi yang mengamankan unjuk rasa mahasiswa dalam memperingati 15 tahun perdamaian Aceh, Kamis (15/8).
Saat itu, Azhari Cage mengaku mendapat perintah pimpinan DPR Aceh menjumpai pengunjuk rasa. Azhari Cage mendapat tugas tersebut selaku Ketua Komisi I DPR Aceh didampingi Bukhari Selian dari Fraksi PAN selaku anggota komisi.
Saat unjuk rasa, kata dia, dirinya sempat menjumpai mahasiswa. Massa mahasiswa mendesak menaikkan bendera bulan bintang di satu dari dua tiang bendera utama DPR Aceh.
"Saya melihat ada mahasiswa dipukuli polisi. Saya berteriak jangan dipukuli. Tapi, saya pun ikut dipukuli. Setelah insiden tersebut, beberapa mahasiswa dibawa polisi," ungkap Azhari Cage.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019