Jakarta, (ANTARA News) - Masyarakat konsumen tidak perlu was-was karena Pertamina memastikan pasokan elpiji maupun Bahan Bakar Minyak (BBM) ke wilayah Jakarta dan Jawa Barat tidak akan terganggu meskipun kilang Balongan berhenti beroperasi sementara, karena mengalami kerusakan. "Kilang Balongan memang terhenti tetapi tidak ada gangguan pasokan sama sekali karena sudah kita amankan dengan pengganti dari kilang lain," kata Direktur Utama PT Pertamina, Ari H. Soemarno, di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, pengamanan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan pasokan BBM maupun elpiji akibat kerusakan kilang Balongan dilakukan dari peningkatan pasokan kilang pengganti maupun dari impor. Pihaknya bahkan telah memastikan kecukupan pasokan karena telah tersedia (hasil impor) untuk elpiji sebanyak 21.000 ton dengan per harinya 2.100 ton. "Kita juga akan masukkan 25.000 ton," kata Ari. Untuk saat ini, pihaknya telah memindahkan "storage" untuk sementara karena di Balongan tidak ada produksi. Ia memperkirakan perlu waktu sekitar 18 hari untuk melakukan perbaikan di Kilang Balongan untuk kembali berproduksi. Kerusakan Kilang Balongan terjadi pada salah satu unit produksi bernama Residu Catalytic Cracking (RCC) yang berfungsi untuk mengolah limbah bahan bakar menjadi elpiji dan polipropeline. RCC tersebut dinyatakan rusak sejak Jumat (9/5) lalu dan kerusakan diduga karena umur alat telah uzur. "Hal-hal demikian memang pernah beberapa kali terjadi. Kalau sudah terjadi begitu ya kita berhentikan dan perbaiki, lalu jalan lagi," katanya. Soal ongkos perbaikan, menurut Ari, hal itu termasuk dalam anggaran rutin. Terlebih kerusakan semacam itu sudah lama tidak pernah terjadi. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008