Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster ingin memperkuat kerja sama khususnya di bidang pariwisata dan pendidikan dengan Pemerintah India yang selama ini telah terjalin dengan baik.
"Kami mengapresiasi kedatangan Duta Besar India ke Pulau Dewata dalam upaya penguatan kerja sama Bali-India di berbagai bidang," kata Koster saat menerima Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste Pradeep Kumar Rawat yang didampingi Konjen India RO Sunil Babu, di Denpasar, Senin.
Dalam kesempatan itu Koster juga menyampaikan terima kasih atas undangan untuk menjadi tamu kehormatan di Festival Lampu pada Oktober mendatang di India.
Namun, dia mengatakan saat ini dirinya masih fokus untuk menata pembangunan Bali untuk mewujudkan visi pembangunan Bali lima tahun ke depan yang sudah dicanangkannya bersama Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
"Tetapi dalam upaya promosi pariwisata, jika keadaan memungkinkan, saya akan menugaskan Wagub Cok Ace untuk menghadiri festival tersebut," ujar Koster.
Dalam pertemuan itu, Dubes Pradeep Kumar secara khusus memberi ucapan selamat kepada pasangan Gubernur Wayan Koster dan Wagub Cok Ace karena telah dipercaya untuk memimpin Bali. Ia berharap hubungan kerjasama antara Bali dan India ke depannya dapat ditingkatkan.
Menurut Pradeep, hubungan Bali dan India sudah terjalin cukup lama. Pemerintah India sendiri telah melakukan sejumlah langkah untuk lebih mendekatkan hubungan dengan daerah Bali. Langkah tersebut diantaranya tercermin dengan keberadaan dua "pelinggih" atau tempat suci Bali di India. "Ada keinginan untuk membuat museum tentang Bali di India," ujar Dubes Pradeep.
Pradeep sekaligus mengundang Gubernur Wayan Koster sebagai tamu kehormatan pada pelaksanaan Festival Lampu pada Oktober 2019. Festival tersebut berhubungan dengan epos Ramayana, epos yang juga dekat dengan masyarakat Bali.
Sebelumnya Dubes Pradeep sempat diterima Wagub Bali dan membicarakan beberapa hal terkait pariwisata. Pada kesempatan itu, Dubes Pradeep mengatakan di bidang transportasi telah dibuka penerbangan langsung rute Bali-India yang memudahkan akses wisatawan India ke Bali dan sebaliknya.
Pemerintah India juga telah menerapkan kebijakan pembuatan visa secara "online" dan tanpa dipungut biaya.
Di sisi lain, Pradeep menyinggung kerja sama "Sister Province" antara Bali dengan salah satu provinsi di India yaitu Uttarakhand yang saat ini tengah serius dijajaki.
"Letter of Interest (LOI) sudah kami kirim, sekarang masih menunggu persetujuan dari Kemenlu RI," ujar Pradeep sembari meminta bantuan Pemprov Bali ikut mengawal rencana ini.
Pemerintah India berharap, MoU sister province Bali-Uttarakand bisa ditanda tangani kedua belah pihak di tengah-tengah Festival Lampu yang akan digelar 24-27 Oktober 2019 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Pradeep juga menyampaikan rencana kunjungan kerja Menteri Pariwisata India ke Jakarta 29- 30 Agustus mendatang. Ia sangat berharap ada perwakilan dari Pemprov Bali hadir pada kunjungan tersebut karena terkait upaya peningkatan kerja sama di bidang kepariwisataan.
Sedangkan Wagub Cok Ace menyampaikan Bali dan India memang memiliki historis hubungan sangat panjang. Hal ini erat kaitannya dengan agama Hindu yang dianut oleh mayoritas masyarakat Bali.
Cok Ace sependapat dengan harapan Pradeep dalam penguatan kerja sama. Bahkan, Cok Ace melontarkan sebuah gagasan untuk merancang sebuah festival yang menggambarkan eratnya hubungan India dan Bali.
"Kalau dengan China, kita sudah punya Festival Balingkang. Dengan India, kita perlu jajaki untuk merancang hal yang sama. Misalnya kita buat festival yang menggambarkan kedatangan Rsi Markandeya," katanya.
Pada bagian lain, Ketua PHRI Bali itu juga menyebutkan bahwa India menjadi salah satu penyuplai wisatawan ke Bali. Mengutip data statistik, hingga bulan Mei 2019, kunjungan wisatawan India ke Bali menempati peringkat tiga setelah China dan Australia.
Baca juga: Ragam kuliner Bali tersaji di festival di India
Baca juga: Wisatawan India ke Bali naik 60,45 persen
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019