Timika (ANTARA News) - Upaya pencaharian yang dilakukan aparat keamanan dari Polri/TNI AD dan PT Freeport saat ini sudah dihentikan sedangkan ke 19 jenazah telah dimakamkan.
Kapolres Mimika, Papua, AKBP G Mansnembra kepada ANTARA News, Sabtu, mengatakan, walaupun sudah dihentikan namun ada warga yang mencoba mencari karena menduga keluarganya masih tertimbun dalam longsoran yang terjadi pada 5 Mei lalu pukul 22.00 WIT.
Diakuinya, penghentian pencaharian terhadap korban karena dari informasi yang diperoleh sudah tidak ada lagi korban yang tertimbun.
Selain itu informasi dari manajemen PT Freeport terungkap masih akan terjadi lagi longsoran, apalagi di kawasan itu curah hujan cukup tinggi.
"Kami juga sudah meminta kepada masyarakat yang bermukim di sekitar kali kabur untuk segera meninggalkan lokasi karena bahaya senantiasa mengancam mereka namun permintaan itu tidak diindahkan," tegas AKBP Mansnembra.
Menurutnya, dari laporan yang diterima saat ini tercatat sekitar 70 tenda yang didirikan masyarakat di lereng lereng sekitar kali tersebut.
Masyarakat yang mendiami kawasan itu merupakan para pedulang yang mendulang secara ilegal di sepanjang kali kabur yang berada di sekitar operasional PT Freeport.
Selain di kawasan itu, masyarakat juga melakukan pedulangan di kali yang melintasi kampung Kimbely dan Banti, Tembagapura.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008