Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan aksi-aksi demo yang dilakukan mahasiswa terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sama artinya dengan membantu orang mampu.
"Jadi jika banyak demo (terkait kenaikan BBM) berarti membantu orang mampu," kata Wapres M Jusuf Kalla saat meresmikan gedung Recapital di Jakarta, Sabtu.
Menurut Wapres saat ini subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah sudah mencapai sekitar Rp300 trilyun. Sementara subsidi tersebut justru lebih banyak diterima oleh orang mampu.
pemerintah terus mencari cara terbaik agar penyaluran Bantuan Tunai Langsung (BLT) sebagai kompensasi atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa dilakukan lebih baik dari tahun sebelumnya (2005).
"Siapa yang pakai? (subsidi Rp300 T). Yang pakai itu 80 persen orang mampu. Jadi kalau tidak dinaikkan justru orang mampu yang menikmati," kata Wapres.
Wapres menjelaskan bahwa harga bensin sebenarnya mencapai Rp 9000 s/d 10 ribu. Namun dengan subsidi hanya dijual ke masyarakat seharga Rp4500. Padahal yang paling banyak menggunakan bensin dan solar adalah orang mampu. Dan itu adalah mereka-mereka yang memiliki mobil.
Lebih lanjut Wapres mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang melakukan persiapan untuk penyaluran Bantuan Tunai Langsung (BLT). Menurut Wapres untuk persiapan penyaluran BLT saat ini sedang dilakukan pencetakan kartu.
"Semalam kita kumpulkan PT Pos dan instansi terkait untuk persiapan-persiapan penyaluran BLT. Kita cari cara supaya lebih lebih baik," kata Wapres M Jusuf Kalla.
Wapres mengaku optimis penyaluran BLT akan bisa lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
Ketika ditanyakan kapan kenaikan harga BBM tersebut akan diumumkan, Wapres tidak menyebutkan tanggalnya secara pasti.
"Saya kira tidak lama lagi. Kira-kira akhir bulan inlah," kata Wapres.
Sebelumnya saat meresmikan gedung Recapital, Wapres mengatakan bahwa tidak ada pemerintah yang ingin menyulitkan rakyatnya. Namun kenaikan harga BBM dunia sudah sangat memberatkan.
Selama ini, tambahnya dengan kenaikan harga tersebut subsidi BBM telah mencapai Rp300 trilyun. Dengan demikian, tambahnya jika tidak dinaikan akan sangat berbahaya.
Wapres mengakui bahwa pemerintah harus memilih dan memutuskan suatu kebijakan. Dan pilihan kebijakan yang diambil pemerintah adalah yang membela rakyat kecil.
(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008