Tahun lalu saya terlalu cepat break, padahal finis masih jauh. Untuk tahun ini sudah lebih siap dan saya sudah hafal dengan karakteristiknya.

Magelang (ANTARA) - Pebalap nasional Projo Waseso akan sekuat tenaga mengoptimalkan peluang di dua rute mendatar agar bisa naik podium juara sekaligus membantu timnas meraih poin pada Tour d'Indonesia 2019.

"Sebagai sprinter, saya akan fokus di stage (etape) satu dan tiga karena rutenya datar. Untuk tiga stage lain yang menanjak mungkin peluang ada di Hari Fitrianto," kata Projo kepada wartawan di Magelang, Minggu.

Kejuaraan tahun kedua dengan level 2.1 itu akan terbagi menjadi lima etape dengan jarak tempuh bervariasi. Etape 1 dari Candi Borobudur ke Ngawi 178km, etape 2 dari Madiun ke Batu 157,7km, etape 3 dari Batu ke Jember 195,9km, etape 4 dari Jember ke Banyuwangi 150km, dan etape 5 dari Gilimanuk je Batur UNESCO Global Geopark 143,6km.

Menurut Projo, ia sudah sangat hapal dengan karakter rute-rute itu sehingga ia pun berani memasang target pada etape satu dan tiga sesuai dengan karakternya sebagai sprinter.

"Rute 2,4, dan 5 lebih berat karena tanjakannya first climb (tanjakan tersulit dalam balap sepeda). Saya fokus di stage 1 dan 3. Stage lain bagian teman-teman climber," katanya.

Pada etape pertana, Senin, yang mengambil start di Candi Borobudur, Projo optimistis bisa berbuat banyak.

Baca juga: Projo Waseso penasaran dengan Yellow Jersey Tour d'Indonesia 2019

"Etape pertama TdI 2019 akan finis di Ngawi seperti tahun lalu. Untuk saat ini saya sudah mengetahui karakter lintasan jelang finis. Finishing lebih ke technical sprint karena para pembalap pasti bergerombol," kata Projo Waseso.

Optimisme Projo juga berdasarkan pengalaman tahun lalu ketika dia menjadi juara kedua.

Pada etape pertama TdI 2018 yang finis di Ngawi, Projo Waseso yang saat itu juga memperkuat timnas harus puas pada posisi kedua meski peluang menjadi juara terbuka. Hal ini terjadi karena pebalap asal Kalimantan Timur itu salah memprediksi lokasi finis.

"Tahun lalu saya terlalu cepat break, padahal finis masih jauh. Untuk tahun ini sudah lebih siap dan saya sudah hafal dengan karakteristiknya. Setelah belok, 300 meter lagi finis,. Tinggal memaksimalkan teknik sprint saja" kata pebalap asal Sidoarjo itu.

Timnas Indonesia pada TdI 2019 diperkuat lima pebalap. Selain Projo Waseso ada nama Hari Fitrianto, Bernard Benyamin Van Aert, dan Delton Nur Arif Prayogo. Untuk satu posisi inti akan diperebutkan antara Warseno dan Woro Fitriyanto.

Baca juga: Projo menangi etape 2 Tour de Siak

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019