Medan (ANTARA News) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut, Parlindungan Purba meminta kepada Balai Karantina Kesehatan yang berada di bandara dan pelabuhan untuk meningkatkan pengawasan terhadap kemungkinan masuknya virus mematikan dari Cina. "Bukan mustahil virus mematikan yang menyerang anak-anak di Cina masuk ke Indonesia. Untuk itu seluruh Balai Karantinan Kesehatan di bandara dan pelabuhan harus meningkatkan pengawasan," katanya kepada wartawan di Medan, Jumat. Menurut dia, kebijakan itu perlu dan harus dilakukan pemerintah karena berdasarkan pengalaman dalam beberapa tahun terakhir, virus mematikan seperti SARS pada tahun 2003 kemudian flu burung (avian influenza) jenis H5N1 bisa masuk dengan bebas akibat lemahnya pengawasan pada pintu masuk ke negeri ini. Padahal kedua jenis virus yang bersifat menyerang dan mematikan pada manusia itu berasal dari luar negeri dan sebelumnya mewabah di negara-negara lain seperti Cina. "Virus SARS pada 2003, kemudian flu burung yang menewaskan puluhan penduduk Indonesia termasuk enam orang diantaranya berasal dari provinsi ini semuanya berasal dari luar negeri," tegasnya. Untuk itu, lanjut dia, semua pintu masuk ke tanah air terutama kota-kota besar di Indonesia yang memiliki potensi ekonomi seperti Jakarta, Denpasar, Surabaya dan Medan harus diperketat dengan memberikan hak kepada petugas untuk mencurigai setiap orang yang masuk terutama warga negara asing. "Instansi terkait yang berada di bandara dan pelabuhan di kota-kota besar harus meningkatkan pengawasan, karena kuat indikasi virus yang menyerang Indonesia ditemukan di kota-kota besar yang bertujuan untuk menghancurkan sendi perekonomian daerah tersebut," ujarnya. Sementara itu dari pantauan wartawan dalam dua hari terakhir di terminal kedatangan internasional Posko Balai Karantina Kesehatan Bandara Polonia Medan yang berdampingan dengan ruang imigrasi terlihat kosong tanpa dihuni oleh petugas. Sebelumnya dari Cina dilaporkan jumlah korban yang tewas akibat virus mematikan enterovirus 71 (EV-71) yang menyerang anak-anak bertambah menjadi 24 orang. Enterovirus 71 adalah jenis penyakit yang menyerang bagian tangan, kaki dan mulut yang rentan dialami anak-anak.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008