Jakarta (ANTARA News) - Malaysia yang menjadi unggulan ketiga dalam putaran final Piala Thomas, menargetkan meraih Piala Thomas untuk pertamakalinya sejak 1992. "Kami ingin memenangi setiap pertandingan dan pasti ingin memenangi Piala Thomas," ujar pelatih kepala tim Malaysia Yap Kim Hock kepada wartawan saat mendampingi tim Thomas dan Uber Malaysia berlatih di Istora Gelora Bung Karno, Jumat petang. Malaysia, yang menjadi unggulan ketiga di bawah China dan tuan rumah Indonesia, terakhir kali menjuarai Piala Thomas 16 tahun lalu. Mereka berada di Grup B bersama Korea dan Inggris. Jika menjadi juara grup, Malaysia berpeluang bertemu unggulan pertama sekaligus juara bertahan China, namun jika mereka menjadi runner-up di grupnya, Malaysia kemungkinan jumpa Indonesia di perempatfinal dan Denmark di semifinal. Meski enggan menjawab saat ditanya lebih memilih bertemu tim Indonesia atau China, Yap mengatakan bahwa China adalah tim yang lebih stabil. "Belum ada keputusan untuk itu...tetapi China lebih kuat, tiga pemain tunggalnya lebih stabil sementara gandanya pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan seimbang dengan Fu Haifeng/Cai Yun," papar Yap. Meski demikian, jika Indonesia bertemu dengan China dan berhasil membuat kedudukan menjadi 2-2, maka Indonesia berpeluang meraih kemenangan meskipun persentasenya kecil. "Kemungkinannya sekitar 40 persen, karena ganda kedua China tidak kuat dan Indonesia mendapat dukungan (penonton)," kata mantan pemain ganda nasional Malaysia itu. Pelatih ganda Malaysia, Rexy Mainaky menyampaikan hal sama mengenai kekuatan China. "Secara realistik China punya kelebihan, tunggalnya merata meski gandanya sementara ini tidak sesolid Indonesia, Malaysia, Korea dan Denmark. Tetapi tetap China tim favorit," katanya. Lebih lanjut Rexy mengatakan, yang perlu diwaspadai pada kejuaraan beregu seperti Piala Thomas adalah tim-tim kuda hitam seperti Denmark dan Korea. "Kami kalah dari Denmark di semifinal dua tahun lalu," katanya mengenai putaran final Piala Thomas 2006 di Jepang. Soal tim Indonesia, Rexy yang mantan pemain pelatnas Cipayung itu menilai tim Merah Putri setara dengan Malaysia dan Denmark. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008