Manado (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mengingatkan 9 komoditas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dapat berpotensi inflasi cukup tinggi dalam jangka pendek jika pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)."Kesembilan komoditi tersebut masing-masing minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging babi, daging ayam, bawang merah, cabe merah, ikan dan produk kelompok kesehatan," kata Pemimpin Bank Indonesia Manado, Jeffrey Kairupan, di Manado, Jumat."Minyak goreng diprediksi menjadi penyumbang inflasi tertinggi sebab harga pasaran dunia yang terus mengalami kenaikan menyusul makin tingginya minyak mentah di pasar internasional, dan bila pemerintah Indonesia naikkan BBM maka komoditi ini akan terpengaruh dengan transportasi," kata Jeffrey. Tepung terigu tidak bisa diremehkan sebagai pendorong inflasi, karena hingga saat ini harga gandum yang merupakan bahan baku pembuatan tepung tersebut masih tinggi di pasaran dunia, hal ini berpotensi akan terus terjadi kenaikan harga jual. Sedangkan daging babi, daging sapi dan daging ayam, berpotensi makin mahal dan pada akhirnya menjadi penyumbang inflasi, karena pakan ternak terus menunjukkan kenaikan secara signifikan. Bawang merah dan cabe merah, bakal mengalami kenaikan tajam, karena permintaan tinggi sementara di satu sisi stok semakin berkurang, ditambah dengan struktur pasar yang oligopoli akan mendongkrak harga jual produk tersebut di pasaran. Sementara produk perikanan merupakan pengguna komponen BBM cukup besar, makanya ditambah dengan keterbatasan hari melaut nelayan menjadi hanya 16 hingga 18 hari dalam sebelum akibat cuaca buruk, dapat berdampak produksi turun dan ini otomatis mendorong harga mahal. Produk kesehatan sangat rentan terhadap inflasi karena kenaikan di tingkat pabrikan, kenaikan biaya kontainer, biaya operasional dan biaya lainnya. BI menghimbau perlu dihitung self suffiency ratio untuk masing-masing komoditi, serta berapa kemampuan produksi lokal Sulut dan berapa jumlah harus diimpor dari luar provinsi sehingga dapat membantu pengendalian inflasi. "Secara tahunan laju inflasi Manado April 2008 dibanding April 2007 (YoY) mencapai 8,99 persen lebih tinggi ketimbang nasional yang hanya 8,96 persen, makanya pemerintah daerah harus melakukan berbagai langkah mengendalikan inflasi," kata Jeffrey.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008