Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China akan mendorong perusahaan-perusahaan domestik membeli lahan pertanian di luar negeri, terutama di Afrika dan Amerika Selatan, untuk membantu menjamin keamanan pangan nasional, the Financial Times melaporkan Jumat. Beijing telah mengambil kebijakan serupa untuk mendorong investasi luar negeri oleh bank-bank, manufaktur dan perusahaan minyak milik negara, nmaun investasi pertanian masih terbatas pada beberapa proyek kecil, kata surat kabar tersebut, seperti dikutip XFN-Asia. Mengutip sebuah sumber, surat kabar itu mengatakan usulan itu kemungkinan diterapkan. Namun, jika disetujui, pihaknya akan menghadapi perlawanan internasional yang hebat karena kekhawatiran melonjaknya harga pangan global dan penebangan hutan, tambah surat kabar itu. "Di dalam tidak ada masalah untuk kebijakan ini disetjui. Masalahnya akan datang dari pemerintah luar negeri yang akan menolak memberikan lahan luas tanahnya," kata surat kabar itu mengutip seorang pejabat. Jumlah petani China mencapai sekitar 40 persen petani dunia, namun hanya memiliki sembilan persen dari lahan dunia yang cocok ditanami, tulis surat kabar tersebut. Tanaman kacang kedelai, pisang, sayuran dan minyak goreng akan menjadi fokus kebijakan mendorong perusahaan-perusahaan China membeli lahan di luar negeri, surat kabar itu menambahkan.
Copyright © ANTARA 2008