Mamuju (ANTARA) - Para peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Papua Barat belajar menyanyikan lagu-lagu daerah Sulbar.
Para siswa yang berasal dari 10 sekolah di Manokwari Provinsi Papua Barat itu terlihat sangat antusias menyanyikan Tengga- tenggang Lopi yang merupakan lagu daerah yang berasal dari Mandar.
"Siswa dan siswi kami sangat senang belajar lagu-lagu daerah Sulbar. Mereka sangat semangat dan dengan cepat menghafalkan lagu-lagu daerah itu," kata guru pendamping peserta SMN asal Provinsi Papua Barat Bartolomeus, ditemui usai pelaksanaan upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dilaksanakan di Pulau Karampuang Kabupaten Mamuju, Sabtu.
Para siswa/siswi asal Papua Barat yang mengikuti kegiatan SMN melalui program BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) lanjut Bartolomeus, diajarkan ragam kebudayaan khas Sulbar, termasuk lagu-lagu daerah setempat.
Selain lagu-lagu daerah, para siswa/siswinya yang mengikuti SMN tambahnya, juga diperlihatkan bagaimana cara mendaur ulang sampah, ragam karya yang ada di rumah kreatif BUMN binaan Bank Mandiri.
"Banyak sekali manfaat yang didapatkan anak-anak kami selama berada di Mamuju. Ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia kaya akan budaya serta kekayaan alam," tutur guru SMK Negeri 2 Manokwari Papua Barat itu.
Sama seperti para siswa siswinya yang lain, Bartolomeus juga mengaku merasa tidak asing berada di Mamuju.
"Kondisi geografis di Mamuju tidak jauh berbeda dengan Manokwari. Itulah sebabnya, kami seperti di kampung sendiri," terang Bartolomeus.
Ia mengatakan, pada program SMN tahun ini diikuti sebanyak 20 siswa/siswi dari 10 Sekolah Menengat Atas (SMA) dan sederajat di Manokwari.
"Kami berharap program SMN ini terus berlanjut sehingga generasi muda, khususnya yang dari Papua dapat memperkaya pemahaman mereka tentang keragaman Indonesia sehingga dapat menumbuhkan cinta Tanah Air," terang Bartolomeus.
Baca juga: Peserta SMN dari Papua Barat merasa tidak asing di Mamuju
Baca juga: Pelajar Papua Barat bersyukur bisa mengenal Sumut
Pewarta: Amirullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019