Jakarta (ANTARA News) - Penelitian mengenai penyakit kanker di negara-negara maju belakangan ini telah mencapai banyak kemajuan -- terutama dalam hal "diagnostic imaging", pembedahan modern dan teknik terapi -- sementara di Indonesia hingga saat masih dalam tahap awal, kata pendiri pusat lembaga penelitian bidang kanker "Mochtar Riady Institute for Nanotechnology" (MRIN), Mochtar Riady."Karena itu, MRIN berkomitmen untuk melaksanakan penelitian yang inovatif dalam pencegahan kanker dan pemahaman baru tentang penyebab kanker, diagnosa dini, pengobatan kanker untuk kemajuan media dan penelitian serta beragam penemuan ilmiah yang bermanfaat bagi pasien kanker di Indonesia," kata Mochtar Riady kepada wartawan di Jakarta, Kamis.Menurut rencana, "grand opening" MRIN akan dilaksanakan pada Senin (12/5) di Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, meski lembaga tersebut telah terbentuk dan beroperasi sejak 2006. "Pada tahap awal, MRIN akan meletakkan fokus pada studi yang berhubungan dengan kanker hati (`hepatocellular carcinoma`) dengan tujuan meningkatkan pengendalian dan penanganan kanker hati di Indonesia," kata Mochtar Riady, yang juga seorang pengusaha sekaligus pendiri kelompok usaha Lippo. Dikatakan bahwa saat ini MRIN telah merekrut tujuh orang peneliti utama ("principal investigators") yang seluruhnya bergelar doktor , terdiri atas lima orang warga Indonesia dan dua orang warga China. Masing-masing peneliti utama tersebut yakni Dr.Andi Utama untuk bidang epidemiologi molekular, Dr.Indra Bachtiar untuk bidang "proteomic" , Dr.Wien Kusharyoto untuk bidang imunologi, Dr.Sigit Purwantomo untuk bidang "genomic". Sementara tiga orang peneliti utama lainnya akan meneliti bidang "single nucleotide polymorphism" (SNP), yakni Dr.Ivet Suriapranata , serta dua peneliti asal China, Dr.Honglei Li dan Dr.Tingliang Wang. MRIN sejak awal berdirinya dipimpin Prof.Dr.Susan SW Tai, asal China. Dalam rangka "grand opening" MRIN, lembaga tersebut bekerjasama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Rumah Sakit (RS) Siloam akan menyelenggarakan simposium internasional bertajuk "Frontier of Cancer Research" dari tanggal 10-11 Mei 2008 di kampus UPH, Lippo Karawaci. Sebanyak 18 peneliti kanker yang berasal dari beragam institusi ternama di dunia akan memaparkan hasil penelitian terkininya. Data MRIN menyebutkan bahwa hingga saat ini kanker menjadi penyebab kematian lebih dari enam juta orang di dunia per tahunnya, dengan lebih dari 10 juta kasus baru terdiagnosis per tahunnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008