Keren memiliki arti bahwa Yogyakarta konsisten untuk tumbuh dan berkembang, sedangkan ‘ngangeni’ dapat diwujudkan jika Yogyakarta tumbuh sebagai kota yang nyaman huni tanpa melupakan budaya tradisi
Yogyakarta (ANTARA) - Keluarga pelajar dan mahasiswa Papua yang hadir dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-74 Republik Indonesia di kompleks Balai Kota Yogyakarta terus menyuarakan pentingnya pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami tergabung dalam Posko Pemenangan Pancasila. Tentunya, banyak kegiatan advokasi yang kami lakukan agar nilai-nilai Pancasila ini bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,” kata salah seorang perwakilan keluarga pelajar dan mahasiswa Papua Amos Jonathan Kared usai upacara di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, saat ini terjadi pergeseran nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sehingga banyak persoalan yang muncul dan harus dihadapi oleh Bangsa Indonesia, misalnya radikalisme dan krisis moral.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah pengamalan nilai-nilai Pancasila secara utuh sehingga menumbuhkan kesadaran bersama dalam berbangsa dan bernegara,” katanya. Ia sudah dua kali diundang menghadiri upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Balai Kota Yogyakarta.
Pada peringatan HUT Ke-74 Republik Indonesia, keluarga pelajar dan mahasiswa Papua berharap agar cita-cita bangsa seperti termaktub dalam UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa bisa diwujudkan.
Selain kelompok pelajar dan mahasiswa, ASN serta TNI, upacara peringatan kemerdekaan di kompleks Balai Kota Yogyakarta juga diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat, termasuk puluhan mitra angkutan daring serta warga sekitar Balai Kota Yogyakarta.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang bertindak sebagai inspektur upacara peringatan HUT Ke-74 RI di daerah tersebut, menyebut bahwa Kota Yogyakarta sudah berupaya memberikan konstribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul untuk Indonesia maju sesuai tema peringatan Hari Kemerdekaan tahun ini.
“Yogyakarta telah meraih beragam penghargaan. Tentunya, prestasi tersebut merupakan konstribusi Yogyakarta untuk mewujudkan keunggulan Indonesia. Namun, yang harus diingat adalah prestasi tersebut harus bisa dirasakan manfaatnya secara luas oleh masyarakat,” katanya.
Bagi Kota Yogyakarta, kata dia, peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia dijadikan semangat untuk mewujudkan Kota Yogyakarta yang keren dan “ngangeni” (dirindukan).
“Keren memiliki arti bahwa Yogyakarta konsisten untuk tumbuh dan berkembang, sedangkan ‘ngangeni’ dapat diwujudkan jika Yogyakarta tumbuh sebagai kota yang nyaman huni tanpa melupakan budaya tradisi,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
Berbagai upaya mewujudkan Yogyakarta yang keren dan “ngangeni” dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk membuat aplikasi Jogja Smart Service (JSS).
Dalam aplikasi tersebut, masyarakat dapat menyampaikan aduan, keluhan, memperoleh layanan gawat darurat, hingga memperoleh beragam informasi, termasuk berbelanja secara daring untuk produk asli Yogyakarta.
“Kami juga baru saja meluncurkan program Gandhes Luwes yang diharapkan seluruh sendi kehidupan masyarakat mulai dari tata nilai, seni budaya, hingga arsitektur bangunan semuanya mencerminkan budaya Yogyakarta,” katanya.
Baca juga: Upacara 17 Agustus di Perbatasan Berjalan Aman
Baca juga: Dentuman meriam tandai HUT RI di Biak, Papua
Baca juga: Parade Tari Nusantara meriahkan HUT RI di Biak
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019