Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan komunikasi yang dijalin Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden terpilih Joko Widodo, lebih pada konsep pembangunan ke depan, bukan terkait jabatan yang diperoleh apabila gabung dalam pemerintahan.
"Kami walaupun tidak dapat apapun, yang penting masih bisa memberikan masukan kepada pemerintah untuk perbaikan ekonomi, itu jauh lebih utama. Karena yang utama adalah konsep, bukan orang atau jabatan," kata Edhy di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, pembicaraan antara Prabowo-Jokowi terkait hal-hal rinci. Kursi menteri belum dibicarakan karena hal yang utama adalah konsep, bukan jabatan.
Baca juga: Gerindra: Megawati diundang rakernas bukan penjajakan gabung koalisi
Baca juga: Pengamat: Jatah profesional bisa berkurang jika koalisi menggemuk
Baca juga: Pengamat nilai aliansi PDIP serta Gerindra akan ubah dinamika koalisi
Menurut dia, semua keputusan partai ada di tangan Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra. Semua kader akan patuh kepada keputusannya.
"Di Gerindra yang paling penting adalah bagaimana sikap Ketua Umum Gerindra. Kami siap laksanakan perintah beliau, pasti ada alasan menunjuk," ujarnya.
Edhy mengatakan kalau nanti Gerindra berada di luar pemerintahan, partainya akan memberikan masukan kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Namun, menurut dia, kalau nanti pada akhirnya diminta dan diajak bergabung dalam pemerintahan, Gerindra akan tetap kritis untuk menyampaikan fakta apa adanya, bukan untuk menyenangkan pimpinan.
"Kalau nanti Gerindra tidak dapat apapun, yang penting kami bisa memberikan masukan pada pemerintah untuk perbaikan ekonomi dan pendidikan anak-anak kita, itu jauh lebih utama," katanya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019