Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengharapkan adanya kerja sama dengan industri pengembang peranti lunak komputer (software) seperti Microsoft untuk pengembangan industri piranti lunak di Indonesia.Mendag mengatakan hal itu dalam presentasinya pada acara Government Leaders Forum (GLF) Asia Pasifik yang diselenggarakan oleh Microsoft di Jakarta, Kamis. Dia mengharapkan apabila memang ada kerja sama, pihak Microsoft bisa memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada pengembang peranti lunak dan juga animator di Indonesia sehingga mereka cepat dapat bekerja atau produknya bisa cepat terjual. Mendag melihat pengembang peranti lunak dan animator di Indonesia belum dapat bersaing dengan profesional yang sama dari negara lain karena Indonesia belum dikenal sebagai negara pusat pengembang peranti lunak komputer. "Dengan adanya sertifikasi Micosoft jelas akan berpengaruh terutama pada pandangan pihak luar mengenai kredibilitas pengembang software kita sehingga (produknya) mudah dipasarkan," kata Elka. Pemerintah sendiri, lanjut Mendag, menggiatkan industri kreatif bahkan menargetkan PDB dari sektor ini meningkat sebesar delapan persen dari 6,3 persen atau menghasilkan sekitar Rp100 triliun (5,8 miliar dolar AS) pada tahun 2007. Tetapi Mendag melihat sector industri kreatif Indonesia masih terkendala pada akses permodalan dari perbankan, padahal di negara lain kalangan perbankannya memberikan modal awal untuk para pengembang peranti lunak. Pada kesempatan yang sama, Menkominfo Muhammad Nuh mengatakan industri kreatif dapat memicu ekonomi kreatif yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian negara. "Industri kreatif yang terdiri atas individu yang kreatif, bertalenta, berkemampuan dan menghasilkan inovasi, dan kita membutuhkan banyak orang untuk menciptakan industri ini. Oleh sebab itu industri kreatif dipercaya dapat meningkatkan perekonomian," kata Menkominfo. Dalam forum GLF yang dihadiri oleh sekitar 250 delegasi pejabat pemerintah dari negara-negara se-Asia Pasifik itu, Menkominfo mengatakan ekonomi kreatif adalah aktivitas ekonomi dari ide personal yang diubah menjadi bisnis melalui produk dan layanan. Nuh mengatakan industri kreatif sangat tergantung pada penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mempunyai tiga aturan dasar yaitu agar lebih produktif, lebih kolaboratif dan lebih kreatif. "Dengan merancang penggunaan TIK kita dapat menciptakan konten kreatif dan itu dapat meningkatkan ekonomi melalui aktivitas kreatif dengan TIK," kata Nuh. Untuk meningkatkan aksebilitas informasi, dia mengatakan pemerintah tidak hanya terfokus pada ketersediaan infrastruktur tetapi juga keterjangkuan layanan telekomunikasi dan kesiapan masyarakat untuk menggunakan infrastruktur. "Pada awal tahun ini kita telah berhasil menurunkan tarif interkoneksi sehingga dapat menurunkan tarif ritel dari 40 persen sampai 70 persen," kata Nuh.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008