Johannesburg (ANTARA News) - Jurufoto Reuters meliput buntut pemilihan umum Zimbabwe sudah ditahan tiga hari dengan tuduhan memakai telepon satelit untuk mengirim gambar, kata perusahaan berita dan penerangan dunia itu pada Kamis.
Reuters meminta pembebasan segera Howard Burditt, warga negara Zimbabwe, yang ditahan polisi di Harare sejak Senin. Dia tidak diperkarakan.
"Sebagai bagian dari kegiatan pemberitaan Afrika-nya, Reuters sejak lama memunyai biro sah dan tugas penuh di Harare, dan selalu taat pada peraturan Zimbabwe dengan tujuan ketepatan akan pelaporan berita," kata pernyataan perusahaan itu.
David Schlesinger, pemimpin redaksi Reuters, menyeru pemerintah Zimbabwe segera membebaskan Burditt.
Pemerintah Zimbabwe menyatakan tidak sah menggunakan telepon satelit, kecuali kalau sudah terdaftar.
Ketegangan meningkat di Zimbabwe sejak pemilihan umum pada 29 Maret.
Hasil resmi menunjukkan partai berkuasa ZANU-PF kehilangan jumlah besar di parlemen untuk pertama kali sejak kemerdekaan pada 1980.
Pemimpin lawan Morgan Tsvangirai mengalahkan Presiden Robert Mugabe dalam pemungutan suara sejajar untuk jabatan presiden, tapi tidak dalam jumlah cuikup untuk menghindari pemilihan tahap kedua.
Tsvangirai menyatakan hasil itu direkayasa dan masih harus menyatakan ikut pemilihan umum berikutnya.
Panitia Perlindungan Wartawan (CPJ), yang berpusat di New York, Amerika Serikat, pada tengah April menyatakan tetap cemas atas penahanan wartawan lepas Zimbabwe Frank Chikowore.
Panitia itu menyatakan dua wartawan asing dibebaskan dari tuduhan sebelumnya di Zimbabwe sudah meninggalkan negara Afrika itu.
"Kami menyambut pembebasan Barry Bearak dan Steve Bevan," kata direktur eksekutif CPJ Joel Simon dalam pernyataan e-mail, "Tapi, pola penahanan sewenang-wenang wartawan tetap berlanjut, dengan penahanan seorang wartawan lain di Harare."
CPJ mengutip keterangan wartawan setempat, yang menyatakan Chikowore ditahan ketika meliput pemogokan, yang dilakukan lawan, Gerakan untuk Perubahan Demokratik (MDC).
Chikowore ditahan bersama dengan 14 orang lain dan dituduh melakukan pembakaran setelah sebuah bus dibakar dekat tempat unjukrasa. Chikowore ditahan pada 2005, karena memfilmkan tindakan keras polisi terhadap pedagang keliling.
Pengadilan Zimbabwe pada awal April membebaskan seorang wartawan Amerika Serikat dan seorang warganegara Inggris dengan uang jaminan setelah menuduh mereka melakukan peliputan pemilihan umum tanpa persetujuan, kata pengacara mereka.
"Mereka dibebaskan dengan uang jaminan 300 juta dolar Amerika Serikat," kata pengacara Harrison Nkomo kepada wartawan di luar pengadilan. Jumlah uang jaminan itu setara dengan 10.000 dolar Amerika Serikat menurut kurs resmi.
Ia menyatakan wartawan "New York Times" Barry Bearak (58 tahun) dan seorang warga Inggris berusia 45 tahun diminta menghadap lagi ke pengadilan dan diperintahkan tetap berada di Harare, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008