Malang (ANTARA News) - Setelah sukses merambah kota-kota besar di Indonesia, "Advanced Micro Devices" (AMD) mulai mengembangkan sayapnya dengan membidik kota-kota "kedua" di negeri ini seperti Malang, Madiun, Jember, Padang dan Banjarmasin. Country Manager AMD, Dommy Arnanta, Kamis, mengatakan, Indonesia merupakan negara keempat yang menjadi fokus AMD setelah Thailand dan sebelumnya semua produk maupun "market" dikendalikan dari Singapura. "Karena sekarang di Indonesia sudah mulai `kenal` dengan "prosesor" AMD, maka kota-kota kedua dan ketiga juga mulai kita bidik, termasuk Malang yang perkembangan Teknologi Informasi (TI)-nya cukup pesat," katanya di Malang. Ia mengakui, lima tahun lalu "pemain" (toko penjual komputer dan note book) yang ada di Malang tidak lebih dari 30 saja, namun sekarang sudah mencapai 120-an (data dari Asosiasi Pengusaha Komputer). Menurut dia, perkembangan pengguna prosesor AMD saat ini juga cukup pesat, dari sekitar 1,4 juta pengguna komputer dan "note book" di Indonesia pada tahun 2007 lalu, lebih dari 18 persen menggunakan prosesor AMD. Hanya saja, katanya, kendala yang sampai sekarang masih terus "menghantui" "market share" AMD di kota-kota besar maupun kota kedua adalah "suplai" dan masalah "software" ilegal seperti yang ditemukan di beberapa kota termasuk di Malang. Untuk wilayah Malang, katanya, pihaknya tidak menargetkan prosentase penjualan, yang terpenting masyarakat mengenal dan tahu bahwa selain pentium dan prosesor lain, ternyata ada AMD yang kualitasnya juga tidak kalah dengan yang lain. "Kita semua tahu, Malang ini sebagai kota pendidikan yang memiliki jumlah mahasiswa ratusan ribu, sehingga potensinya cukup besar, apalagi perkembangan TI-nya juga pesat termasuk `hotspot` yang terpasang dimana-mana. Minimal semua tahulah kalau sekarang juga ada AMD," katanya menambahkan. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008