Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan pembajakan bankir bermutu.
"Saya dilapori terjadi banyak pembajakan (bankir) antar bank, banyak bank yang mengeluh, tolong disampaikan (hal ini kepada semua bank)," katanya ketika memberikan sambutan acara Ikatan Bankir Indonesia dan Perbanas pada Apconex 2008 di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pembajakan akan berpengaruh terhadap resiko operasional dari perbankan. "Bagaimana ini (pembajakan) menjadi serius karena berhubungan dengan operasional misalnya menggangu resiko operasional. Ini menjadi perhatian BI," katanya.
Untuk itu, menurut dia, pihaknya akan membuat pertemuan antar bank terkait dengan masalah tersebut. "Antar bank sedikit hormat-menghormati untuk menyejukkan suasana," katanya.
Terjadinya pembajakan, menurut dia, karena saat ini adanya permintaan yang tinggi terhadap bankir-bankir profesional yang bermutu sementara yang tersedia hanya sedikit. "Ini seperti hukum alam, mereka yang baik yang bermutu akan diburu," katanya.
Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, pihaknya akan menjembatani masalah ini agar diselesaikan antar bank.
Untuk itu, ia mengatakan, IBI siap membuat kesepakatan terkait etika terhadap pembajakan. "Kita akan mengadakan pertemuan untuk itu dan kesepakatan antar bank terkait hal itu," katanya.
Menurut dia, pembajakan secara masif oleh bank yang satu terhadap bank yang lain tidak sehat. "Namun kalau seseorang yang ingin pindah untuk meningkatkan karier, saya rasa boleh-boleh saja," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008