Jakarta, (ANTARA News) - Gelombang pasang yang menerjang Jakarta Utara membuat sejumlah warga di wilayah tersebut juga merasa cemas bila hujan deras datang kembali kemudian dapat menambah ketinggian air di daerah pemukiman mereka. "Saya khawatir air akan semakin meninggi selain karena gelombang pasang juga karena hujan," kata warga Muara Baru, Nur, di Jakarta, Kamis. Nur memaparkan, tempat tinggalnya yang terletak di sekitar Pasar Ikan Muara Baru pada Kamis (8/5) malam tergenang hingga setinggi 50 cm. Ia menuturkan, air pasang yang telah menerjang daerah pemukimannya sejak Senin (5/5) malam itu biasanya mulai meninggi dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. "Kalau hujan juga turun, yang bisa kita lakukan hanya sabar," kata Nur yang mengaku bahwa rob kali ini tidak separah banjir pada awal Februari 2008. Senada dengan Nur, seorang pengojek di Penjaringan, Indro (47) mengatakan, rumahnya juga ikut tergenang air sejak magrib atau senja hingga tengah malam, setelah itu mulai menyurut sedikit demi sedikit. Selain itu, Indro dan pengojek lainnya juga tidak dapat mengantarkan para pengojek yang ingin menuju ke Pasar Ikan Muara Baru karena air masih tergenang hingga sekitar 50 cm. "Teman saya ada terpaksa menurunkan penumpang karena tidak bisa melalui banjir pasang," katanya yang disepakati oleh sejumlah rekannya. Sementara itu, seorang warga yang bekerja di Waduk Pluit, Suaedi (34) mengatakan, di daerah Pluit ketinggian airnya bisa mencapai hingga sekitar satu meter. Meski cuaca pada Kamis (8/5) siang ini terik menyengat, Suaedi tetap mengkhawatirkan hujan yang bisa membuat ketinggian air semakin meningkat. Menurut data Kelurahan Pluit, ketinggian rob di daerah tersebut sempat menggenangi rumah ribuan warga antara lain di RW 04, 05, dan 16 karena tanggul yang dipasang di Perumahan Pantai Mutiara Pluit jebol sepanjang 60 meter. Sedangkan rob juga menggenangi tempat tinggal lebih dari 1100 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Kamal Muara dan di daerah Muara Baru, Kelurahan Penjaringan. Sementara itu, Museum Bahari yang terletak di Kelurahan Penjaringan tidak tergenang. Sebelumnya, museum yang menyimpan koleksi dunia bahari tanah air itu sempat tergenang air setinggi 30-40 cm akibat rob pada akhir November 2007. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008