"Maka untuk itu, program Presiden Jokowi pada periode ke-2 yang menitikberatkan, yang mengutamakan, untuk membangun sumber daya manusia, sudah tepat. Dengan harapan, akan bisa menaikkan kelas pada tahun 2024 di akhir pemerintahan Presiden Jokowi, Indonesia sudah menjadi 10 kekuatan ekonomi dunia," kata Pramono Anung tentang semangat peringatan kemerdekaan di Jakarta pada Sabtu.
Baca juga: Presiden sebut SDM berkualitas modal penting masuk era ekonomi digital
Baca juga: Jokowi: Belanja negara benahi kualitas SDM jawab tantangan demografi
Pramono menambahkan untuk bisa meningkatkan pembangunan, Indonesia tidak bisa lagi hanya mengandalkan sumber daya alam maupun industrialisasi, tetapi sumber daya manusia menjadi sangat penting.
Menurut dia, untuk meningkatkan SDM diperlukan perubahan cara mendidik kepada siswa siswi untuk menjadi manusia yang maju, unggul, dan siap bertarung dalam kompetisi global.
Dia menambahkan setiap generasi pun memiliki tantangan yang berbeda, terlebih para generasi milenial saat ini.
"Sekarang ini sudah era ekonomi digital, era teknologi, sebentar lagi sudah 5G, maka tantangan generasi milenial ini sangat berbeda. Dan untuk itu perlu kreativitas, perlu keberanian, perlu improvisasi, perlu belajar, dan tidak bisa hanya sendirian maju, maju bersama-sama. Dan itulah yang menjadi kekuatan kaum milenial Indonesia," demikian Seskab dalam siaran pers yang disunting dari laman Sekretariat Kabinet RI.
Baca juga: Presiden sebut SDM berkualitas modal penting masuk era ekonomi digital
Masa depan Indonesia, tambah Seskab, sangat bergantung kepada generasi muda saat ini dalam memberikan kontribusinya bagi bangsa.
Selain itu, dia juga mengenang sejak kecil selalu memperingati HUT Kemerdekaan RI dengan mengikuti perlombaan untuk menyemarakkan perayaan HUT RI.
"Merdeka bangsaku, merdeka negeriku, merdeka rakyatnya. Mari kita bersama-sama menjadi bangsa yang unggul dan bangsa yang maju. Merdeka!” demikian Pramono.
Baca juga: Jokowi tegaskan SDM berkualitas fondasi pembangunan bangsa
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019