Jakarta (ANTARA) - Pada Hari Kemerdekaan Ke-74 Indonesia Sabtu ini, kualitas udara di Ibu Kota Jakarta sudah tidak sehat meski waktu masih menunjukkan pukul 06:00 WIB, dengan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 153 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 59 ug/m3.
Berdasarkan laman resmi AirVisual, kualitas udara di Pegadungan, Jakarta Barat, tercatat paling kotor dengan US AQI 161 dan konsentrasi parameter PM2.5 75 ug/m3.
Baca juga: Jelang HUT ke 74 RI kualitas udara Jakarta terburuk didunia
Baca juga: Airvisual: Tiga wilayah Jakarta berudara sangat tidak sehat Jumat pagi
Sementara di Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, daerah lain yang tercatat paling kotor kedua di Jakarta, kualitas udaranya sebesar 154 dengan parameter PM2.5 61,7 ug/m3.
Tidak biasanya, wilayah di sekitar Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta Pusat menempati posisi ketiga wilayah paling kotor di Jakarta dengan US AQI 153 dan konsentrasi parameter PM2.5 59 ug/m3.
Sementara wilayah di sekitar Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta Selatan, kualitas udaranya juga tidak sehat, dengan US AQI dan konsentrasi parameter yang sama dengan di Kedutaan AS Jakarta Pusat.
Berikutnya wilayah Rawamangun di Jakarta Timur, kualitas udara di sana juga tercatat tidak sehat, dengan US AQI 152 dan konsentrasi parameter PM2.5 57,5 ug/m3.
Sementara di wilayah sekitar Pejaten Barat, Jakarta Selatan, kualitas udaranya tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif seperti bayi dan lansia, dengan US AQI 137 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 50,4 ug/m3.
Wilayah lain di Kemayoran, Jakarta Pusat, kualitas udaranya juga tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan US AQI 132 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 48 ug/m3.
Sementara di sekitar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, kualitas udaranya juga tercatat tidak sehat bagi kelompok sensituf, dengan US AQI 102 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesat 36 ug/m3.
Baca juga: Kualitas udara Jakarta Kamis malam tidak sehat bagi kelompok sensitif
Pewarta: Katriana
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019