Jakarta (ANTARA) - Upacara peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia yang akan diselenggarakan pada 17 Agustus 2019 pukul 09.00 pagi di KBRI Phnom Penh akan dihadiri oleh WNI dan warga Kamboja serta kerabat Indonesia dari segala umur.
Masyarakat Kamboja antara lain akan terdiri dari 18 perwakilan guru dan murid Sekolah Persahabatan Indonesia-Kamboja di Propinsi Prey Veng (yang terletak sekitar tiga jam dari Ibu Kota Phnom Penh) yang diundang khusus oleh KBRI agar mengenal lebih dekat tentang Indonesia.
Perwakilan tersebut terdiri atas 46 guru dan siswa perguruan tinggi internasional ASEAN- Kamboja (Cambodia-ASEAN International Institute) hingga tentara Kamboja yang terdiri dari Pasukan Pengamanan Perdana Menteri dan Pasukan Khusus 911. Sepuluh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang saat ini sedang melaksanakan program kuliah kerja nyata di Kamboja selama sebulan juga akan turut hadir, berdasarkan keterangan dari KBRI Phnom Penh yang diterima di Jakarta, Jumat.
Yang juga istimewa dari upacara kali ini adalah dua dari anggota pasukan pengibar bendera adalah remaja putra Indonesia yang tinggal di Kamboja sejak kecil.
Jeremiah Azriel Silvano (18 tahun) dan Sean Eliezer Silvano (16 tahun) adalah dua kakak beradik yang merupakan putra dari pasangan Sujatno Djumedi asal Indramayu dan Silviana Tju asal Bangka, yang telah tinggal selama sekitar 16 tahun di Kamboja. Pemilik Rumah Makan Bengawan Solo di Phnom Penh ini menyatakan suatu kehormatan dan kebanggaan yang luar biasa karena anak-anaknya diberi kesempatan untuk menjadi anggota Paskibra.
Anggota Paskibra yang lain adalah Lisna Wati, mahasiswi Universitas Jenderal Achmad Yani asal Ternate yang saat ini sedang magang di KBRI Phnom Penh. Sedangkan sang komandan upacara bernama Randy Yudhistira adalah WNI asal Manado yang bekerja pada salah satu perusahaan di Kamboja.
Para anggota Paskibra dan komandannya yang belum pernah memiliki pengalaman sebagai petugas upacara tersebut dilatih selama kurang lebih dua bulan oleh Atase Pertahanan di KBRI Phnom Penh, Kolonel Inf. I Nyoman Sukasana. Anggota kelompok aubade terdiri dari beberapa WNI dan peserta Pusat Budaya Indonesia di Kamboja (Pusbudi Nusantara).
Baca juga: Kedekatan budaya eratkan jalinan hubungan Indonesia-Kamboja
Seusai upacara, perayaan HUT RI akan dilanjutkan dengan Festival Indonesia yang menampilkan Panggung Gembira, perlombaan-perlombaan seru seperti karaoke, tenis meja, lomba ganti baju, transfer holahop, lomba makan donat serta lomba mewarnai, dan lari kelereng untuk anak-anak.
Festival Indonesia juga dimeriahkan oleh bazar makanan khas nusantara dan aksesoris Indonesia serta penjualan barang-barang bekas.
Dalam Panggung Gembira juga akan dilaksanakan acara perkenalan pejabat KBRI yang baru, yaitu Alum Yathriba (Sekretaris Ketiga Fungsi Ekonomi) dan Wahyudin Muhammad Ichsan (staf administrasi dan konsuler) yang baru saja tiba di Phnom Penh awal Agustus 2019 lalu.
Para Alumni Indonesia di Kamboja dan Pusbudi Nusantara juga akan memanfaatkan momentum Hari Kemerdekaan RI untuk meresmikan pembentukan Jaringan Alumni Indonesia-Kamboja (Indonesia-Cambodia Alumni Network/I-CAN) dengan Presiden Va Seangly dan Sekretaris Savy.
Dalam rangka perayaan HUT ke-74 RI kali ini, sebelumnya juga telah diselenggarakan Lomba Menulis Artikel tentang Indonesia/pengalaman di Indonesia dalam Bahasa Indonesia yang diikuti oleh para mahasiswa Kamboja yang pernah belajar di Indonesia dan para peserta Pusbudi. Tulisan mereka menceritakan pengalaman selama berada di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Malang, Yogyakarta, Bali, Medan, dan Kalimantan.
Turut serta dalam memeriahkan HUT ke-74 RI kali ini adalah partisipasi dari layanan transportasi online Indonesia, WeGo Taxi, yang telah beroperasi selama 3 tahun di Kamboja. Pada Hari Kemerdekaan Indonesia, besok tanggal 17 Agustus, Aplikasi WeGo yang dimiliki oleh Adi Thomas ini memberikan layanan gratis kepada para penumpang dengan lokasi penjemputan dari KBRI Phnom Penh.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun Indonesia serta mendorong sekitar 4000 warga Indonesia yang tinggal di kota dan provinsi di Kamboja, sebagai pelajar, pengusaha, profesional, guru, dan orang tua, untuk terus bekerja keras dan melakukan yang terbaik untuk memperkuat kapasitas, keterampilan, dan kemampuan dalam pengembangan diri guna menyongsong masa depan yang cerah untuk Bangsa dan keluarga. Tidak lupa untuk tetap menjunjung tinggi hubungan baik, persahabatan dan kerja sama dengan saudara kita, Rakyat Kerajaan Kamboja," ujar Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng dalam pesannya.
Baca juga: Diplomasi golf untuk pererat persahabatan Indonesia-Kamboja
Baca juga: Penerbangan Jakarta-Phnom Penh diharapkan dongkrak wisman Kamboja
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019