Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis, menghadiri peringatan Hari Malaria Sedunia ke-1 yang diselenggarakan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Selain menghadiri peringatan Hari Malaria, Presiden yang didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono meresmikan gedung rawat inap terpadu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam laporannya menyatakan upaya pengendalian malaria di Indonesia sudah dilaksanakan sejak 1959, ditandai dengan pencanangan program pembasmian malaria di Yogyakarta pada 12 November 1959 oleh Presiden Soekarno. Hingga saat ini, setiap 12 November selalu diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional. Menkes menambahkan, malaria adalah salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Setiap tahun, 500 juta manusia terinfeksi malaria dan lebih dari satu juta diantaranya meninggal. Di Indonesia, menurut Siti Fadilah Supari, dari 576 kabupaten/kota sejumlah 424 kabupaten/kota di antaranya merupakan endemis malaria dan sekitar 45 persen penduduk Indonesia berisiko tertular malaria. Hadir dalam acara tersebut jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan 10 gubernur, yakni dari Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Presiden Yudhoyono akan menyerahkan secara simbolis kelambu berinsektisida dan obat anti malaria pada tujuh gubernur daerah endemis malaria, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sumatera Utara, Nagroe Aceh Darussalam dan Nusa Tenggara Timur. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008