Warsawa (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengatakan, ada peluang peningkatan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terampil di berbagai bidang khususnya ke negara Eropa Tengah dan Barat. Peluang bagi tenaga kerja Indonesia terampil untuk bekerja di Eropa Timur dan Tengah perlu mendapat dukungan dari pemerintah, ujar Juhmur Hidayat kepada pers berkenaan dengan acara Expo Indonesia yang diadakan di Gedung Expo Center Warsawa, Polandia, Rabu siang. Expo Indonesia yang diselenggarakan oleh sembilan kantor Perwakilan Indonesia di Eropa Barat dan Tengah tersebut diikuti lebih dari 100 perusahaan dari Indonesia termasuk perusahaan perdagangan dan investasi serta sektor pariwisata serta BNP2TKI dalam upaya memberikan perlindungan kepada tenaga kerja Indonesia. Jumhur mengakui, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri merupakan suatu peluang dalam upaya meningkatkan devisa Negara, apalagi umumnya mereka bekerja di sektor formal dalam segi perlindungan tidak terlalu banyak masalah. Tenaga kerja Indonesia di Eropa seperti di sektor industri umumnya mendapat perlindungan sesuai undang undang ketenagakerjaan di Negara setempat. Banyak permintaan tenaga kerja terampil Indonesia ke Eropa dan dengan adanya BNP2TKI akan dapat membantu menyalurkan tenaga kerja terampil tersebut yang hingga kini sudah dikirim ke berbagai Negara seperti Australia, Selandia Baru dan Eropa. Menurut Dubes RI di Polandia Hazairin Pohan, sekitar 800 tenaga kerja dari Polandia yang bekerja di Eropa Barat dan bahkan mungkin lebih dari satu juta merupakan peluang bagi Indonesia untuk mengisi kekosongan tersebut. Sejak masuknya Polandia kedalam Uni Eropa terjadi peningkatan tenaga kerja dari Polandia yang mencari pekerjaan di wilayah Eropa Barat, ujarnya. Sementara itu Deputi Kerjasama Luar negeri dan Promosi Kepala Badan Nasional penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Ramli Saud mengatakan, selama ini baik Pemerintah maupun pejabat melihat penerimaan Negara selalu dari investasi, perdagangan dan pariwisata. "Tidak pernah terpikirkan bahwa tenaga kerja terampil yang bekerja di luar negeri juga dapat mendatangkan devisa bagi Negara, yang pada tahun lalu mencapai 4,6 miliar dolar, lebih besar ketimbang penerimaan dari sektor lainnya. Pemerintah melihat dengan adanya peluang pendapatan Negara dari tenaga kerja yang jumlahnya mencapai empat juta ini akan dapat memberikan sumbangsih bagi negara, untuk itu pemerintah menilai perlunya dibentuk suatu badan yang dapat menangani masalah tersebut. Dengan dibentuknya BNP2TKI akan dapat meningkatkan sektor yang tadinya bersifat nonformal seperti pembantu rumah tangga menjadi tenaga terampil, yang jumlahnya hanya 20 persen. Begitupun dengan penempatan yang selama ini lebih ditujukan ke Timur Tengah dan Asia Timur, akan dialihkan ke Negara Eropa, Amerika Utara dan Asia Pacifik. "Target saya adalah meningkatkan penempatan sebanyak banyaknya," ujar mantan diplomat yang pernah bertugas di KBRI London itu. Menurut Ramli Saud, saat ini Afrika Selatan membutuhkan tenaga kerja untuk membangun stadion karena pada 2010, Afrika Selatan akan menjadi tuan rumah Piala Dunia. Begitupun Negara Eropa khususnya Eropa Timur dan Tengah yang sangat membutuhkan tenaga kerja trampil dari Indonesia, untuk itu dengan ikut sertanya BNP2TKI dalam Expo Indonesia diharapkan akan memberikan peluang bagi tenaga kerja Indonesia di Polandia. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008
Saya sendiri sangat berkeinginan kerja di Eropa.Terimakasih