New York (ANTARA News) - Senator asal New York yang juga mantan ibu negara Amerika Serikat, Hillary Rodham Clinton, Rabu, menolak untuk menyerah pada ajang pencalonan presiden AS dari Partai Demokrat kendati kubunya dililit kesulitan keuangan dan posisinya saat ini yang makin tertinggal dibandingkan saingannya, Barack Obama.
Hillary justru menyatakan tekadnya untuk terus melaju dengan "kecepatan penuh" dan berupaya untuk menahan laju Obama.
Semangat untuk terus bertarung tersebut diperlihatkan Hillary setelah hasil pemilihan awal hari Selasa (6/5) di negara bagian Indiana menunjukkan dirinya menang tipis atas Obama, sementara di negara bagian North Carolina Obama menang dengan perolehan cukup meyakinkan atas Hillary.
Hillary berjanji dirinya akan terus berkompetisi dengan semangat habis-habisan untuk pemilihan berikutnya yang akan digelar minggu depan -- di negara bagian West Virginia dan setelah itu di Oregon serta Kentucky -- dengan "kecepatan penuh menuju Gedung Putih".
Sejalan dengan itu, ia sekaligus meminta para pendukungnya untuk menyumbang dana bagi kelangsungan kampanye dan kompetisi yang dijalaninya melawan Obama.
Karena kesulitan keuangan terus menghantui kubunya untuk keperluan kampanye, Hillary pribadi dilaporkan telah mengeluarkan dana pinjaman bagi tim kampanyenya sebesar 6,4 juta dolar AS pada bulan lalu.
Sebelumnya, awal tahun 2008, Hillary juga disebut-sebut telah "meminjamkan" dana bagi tim kampanyenya sebesar 5 juta dolar untuk kepentingannya bertarung dalam pencalonan presiden dari Partai Demokrat.
Pada Selasa di Raleigh, North Carolina, Obama menunjukkan keyakinannya bahwa ia akan keluar sebagai pemenang dalam pencalonan dari Partai Demokrat.
Kepada para pendukungnya di Raleigh, ia mengatakan dirinya hanya memerlukan sekitar 200 suara utusan lagi untuk menang atas Hillary.
Di North Carolina, Obama menyapu kemenangan cukup meyakinkan atas Hillary.
Dengan 99 prosen suara yang telah dihitung, senator asal Illinois itu unggul 56 prosen, sementara Hillary 42 prosen.
Hillary sendiri, yang menang di Indiana pada hari yang sama, hanya dapat membukukan kemenangan tipis 51 prosen atas Obama yang memperoleh 49 prosen.
Dengan perolehan suara masing-masing di kedua negara bagian tersebut, Obama setidaknya mengumpulkan 69 suara utusan sementara Hillary mendapatkan 63 suara.
Untuk sementara, secara total Obama telah membukukan dukungan sekitar 1.815 suara utusan sementara Hillary 1.672.
Untuk dapat memenangkan kompetisi calon presiden dari Partai Demokrat, Obama -- yang berpeluang menjadi presiden kulit hitam pertama AS -- atau Hillary -- dengan peluang sebagai presiden perempuan pertama AS -- harus mengumpulkan 2.025 suara utusan.
Jika menang, Obama atau Hillary akan berkompetisi dengan calon presiden dari Partai Republik, John McCain, pada Pemilu Presiden AS bulan November mendatang.
(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008