Jakarta (ANTARA) - WhatsApp merupakan aplikasi perpesanan paling populer di dunia, dan menurut Statista, per Juli 2019 ada 1,6 miliar orang yang menggunakan platform ini setiap bulannya.
Sebagai platform komunikasi, WhatsApp secara default diatur untuk membagikan informasi tentang Anda sebanyak mungkin kepada teman atau pengguna lain.
Namun, tanpa Anda sadari bahwa WhatsApp telah membagikan informasi tentang Anda lebih banyak dari yang Anda kira, yang bagi sebagian orang, itu sangat mengganggu privasinya.
Saat Anda bergabung dengan WhatsApp, Anda diberi opsi untuk mengunggah gambar profil dan mengubah "Hei, di sana! Saya menggunakan WhatsApp” menjadi pesan yang lebih pribadi.
Banyak orang mengubah itu dengan memasukkan informasi tentang pekerjaan mereka, situs web, akun media sosial lainnya, universitas tempat belajar dulu, atau tempat di mana mereka tinggal.
Semua informasi ini tersedia untuk siapa saja yang mengirimi Anda pesan di WhatsApp--bahkan orang yang tidak Anda kenal. Ini bisa membuat beberapa pengguna rentan.
Misalnya, jika Anda memberikan info kontak WhatsApp kepada orang asing yang baru saja Anda temui di aplikasi kencan, orang itu dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuntuti Anda, terutama jika keterangan "Tentang Anda" mencantumkan tempat Anda bekerja atau tinggal.
Itu sebabnya Anda harus memastikan opsi izin untuk siapa yang dapat melihat foto profil Anda dan Tentang bio tidak diatur ke "Semua Orang" dan sebaliknya diatur ke "Tidak Ada" atau hanya "Kontak Saya."
Baca juga: Instagram dan WhatsApp dapat nama tambahan dari Facebook
Anda dapat melakukan ini dengan masuk ke pengaturan WhatApp. dan mengetuk Akun> Privasi> Foto Profil dan Akun> Privasi> Tentang.
WhatsApp juga menawarkan fitur yang disebut "Status" yang memungkinkan Anda berbagi foto atau teks sebagai pembaruan status. Secara default, semua kontak WhatsApp Anda dapat melihat pembaruan status ini--baik itu teman atau bos Anda.
Kadang ada status yang menurut Anda tidak pantas dilihat bos atau mitra kerja lain institusi, meskipun teman mengganggap status Anda lucu dan menghibur.
Baca juga: Layanan pembayaran WhatsApp hadir di India tahun ini
Karena alasan itu, Anda bisa selektif siapa yang bisa melihat status Anda. Dalam pengaturan WhatsApp, buka Akun> Privasi> Status dan ubah dari "Kontak Saya" menjadi "Kontak Saya Kecuali" atau "Hanya Dibagikan Dengan".
Opsi pertama memungkinkan Anda mengecualikan orang tertentu agar tidak melihat pembaruan status Anda. Yang kedua memungkinkan Anda untuk memberikan hanya beberapa kontak tertentu kemampuan untuk melihatnya.
Secara umum, "Hanya Berbagi Dengan" adalah opsi yang lebih aman karena secara otomatis akan mengecualikan kontak WhatsApp baru yang Anda tambahkan sejak terakhir kali Anda mengubah pengaturan ini.
Jangan biarkan seseorang yang tidak Anda inginkan menguntit Anda. Kadang penguntit selalu mengecek kapan terakhir Anda online atau selalu mengirimkan pesan saat Anda terlihat online, sementara Anda merasa tidak enak jika tidak meresponsnya.
Untuk menghindari hal itu dan menyembunyikan kapan terakhir Anda online, Anda cukup mengetuk Akun> Privasi dan ketuk "Terakhir Terlihat">pilih "Tidak ada" bukan "Semua orang" atau "Kontak saya".
Agar tidak terganggu dengan pesan-pesan kurang penting, sementara Anda sedang sibuk dan tidak ingin membalasnya segera, Anda bisa menonaktifkan "Read Receipts". Langkahnya, tekan Akun>Privasi dan geser sakelar ke mati (off).
Meskipun pemilik WhatsApp, Facebook, mengklaim tidak melakukan apa pun yang jahat terhadap data Anda yang terhubung WhatsApp, ada baiknya Anda tetap bersikap skeptis.
Lebih amannya Anda perlu membatasi kemampuan WhatsApp untuk mengakses data Anda di luar aplikasi.
Di iOS dan Android, Anda bisa mengatur izin akses WhatsApp ke lokasi Anda, foto, kontak, kalender, mikrofon, dan kamera. Untuk mengatur itu, Anda bisa lakukan melalui "Pengaturan" ponsel.
Pilih Apps & notifications>WhatsApp> Permission> dan nonaktifkan akses WhatsApp ke lokasi Anda, foto, kontak, kalender, mikrofon, dan kamera.
Tapi, itu ada konsekuensinya. Anda tidak bisa melakukan panggilan suara dan video, selain hanya obrolan text. Anda harus mengubah pengaturan secara manual jika ingin melakukan video call, panggilan suara, dan mengambil foto ke galeri. Kemudian kembalikan pengaturan setelah selesai.
Pemblokiran WhatsApp ke Kontak Anda tentu tidak disukai oleh Facebook karena perusahaan induk WhatsApp ini ingin tahu siapa yang Anda kenal, mulai dari teman Anda hingga bos Anda hingga dokter Anda.
Dan jika Anda pernah melarang akses WhatsApp ke Kontak Anda, Facebook akan menghapus kemampuan Anda untuk melihat nama-nama kontak WhatsApp Anda di aplikasi, meskipun aplikasi tersebut masih dapat dengan mudah menunjukkan nama setiap kontak karena setiap pengguna WhatsApp menetapkan nama pengguna (biasanya mereka sendiri) ketika mereka bergabung dengan aplikasi.
Ini adalah salah satu hal paling manipulatif yang dilakukan Facebook dengan WhatsApp. Tetapi perusahaan tahu hanya melihat nomor telepon pengguna sudah cukup untuk memaksa orang menyerahkan data Kontak mereka.
Untuk melindungi percakapan Anda di WhatsApp agar tidak diintip orang lain, Anda perlu mengaktifkan kunci pembuka aplikasi dengan verifikasi dua langkah.
Anda melakukan ini di pengaturan WhatsApp dengan masuk ke Akun> Verifikasi Dua Langkah. Dengan ini diaktifkan, Anda harus memasukkan PIN saat mendaftarkan nomor telepon Anda dengan WhatsApp lagi.
Ini memastikan orang jahat yang telah memalsukan nomor Anda tidak akan bisa masuk ke akun WhatsApp Anda di ponsel mereka dan melihat semua pesan Anda tanpa PIN itu.
Selanjutnya, jika Anda menggunakan iPhone, Anda bisa menambahkan lapisan keamanan biometrik tambahan ke aplikasi WhatsApp. Untuk melakukan ini, dalam pengaturan WhatsApp, masuk ke Akun> Privasi> Kunci Layar. Di iOS, aktifkan sakelar “Require Face ID” atau “Require Touch ID” ke ON dan pilih seberapa cepat Anda ingin meminta otentikasi ini untuk membuka aplikasi lagi setelah menutupnya.
Di ponsel Android terbaru, pengguna sudah bisa mengaktifkan kunci aplikasi WhatsApp dengan sidik jari.
Terakhir, Anda harus menonaktifkan backup cloud dari pesan WhatsApp Anda. Mengatur WhatsApp untuk mencadangkan pesan Anda ke layanan cloud online seperti Apple iCloud berguna karena memberi Anda cara untuk mengambil pesan-pesan itu di perangkat baru jika yang lama hilang atau dicuri.
Namun, ketika Anda mencadangkan pesan WhatsApp Anda ke layanan seperti iCloud, pesan WhatsApp Anda yang dienkripsi secara end-to-end disimpan dalam format yang tidak dienkripsi, memberikan siapa saja yang dapat mengakses akun cloud Anda, seperti peretas, kemampuan untuk membaca setiap pesan WhatsApp yang pernah Anda kirim.
WhatsApp bahkan secara eksplisit memperingatkan pengguna tentang risiko ini di aplikasi. Jika itu terlalu berisiko bagi Anda, hal terbaik adalah menonaktifkan cadangan cloud. Pada iPhone, buka Obrolan> Obrolan Cadangan> Cadangan Otomatis dan setel opsi ini ke Off.
Pada ponsel Android, buka Obrolan> Obrolan Cadangan dan pastikan "Cadangkan ke Google Drive" disetel ke "Tidak pernah."
Baca juga: WhatsApp sediakan fitur kunci sidik jari, begini cara mengaktifkannya
Baca juga: Peneliti temukan tiga kelemahan besar WhatsApp
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019