"Pertumbuhan ini didorong oleh aktivitas konsumsi pribadi yang dinamis. Asas ekonomi negara yang kukuh dan struktur ekonomi yang tidak bergantung kepada komoditi apapun, sektor atau pasar ekspor yang turut mendukung pertumbuhan," ujar Menteri Perekonomian Malaysia, Mohamed Azmin Ali, Jumat.
Dia mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal kedua negara mencatatkan prestasi yang lebih baik berbanding pertumbuhan PDB bagi negara Asia terpilih.
"Untuk paruh kedua 2019, lingkungan eksternal diharapkan lebih menantang dengan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin meruncing," katanya.
Malaysia, ujar dia, perlu meraih peluang daripada konflik perdagangan ini dengan menggalakkan ekspor produk yang terhindar daripada tarif yang dikenakan oleh AS dan China, seperti produk subsitusi bagi pertanian dan produk elektrik dan elektronik terpilih.
"Pada masa yang sama, pemerintah akan menggalakkan investasi swasta karena pertumbuhan PDB akan terus dipacu permintaan domestik," katanya.
Bagi meningkatkan lagi investasi swasta dan memudahkan perdagangan, pemerintah antara lain telah memendekkan waktu proses kelulusan izin pembangunan konstruksi dari 360 hari kepada 90 hari.
"Pemerintah juga akan mengambil langkah mempergiatkan lagi aktivitas investasi publik melihat hampir 60 persen peruntukan pembangunan akan dibelanjakan pada separuh kedua 2019 bagi mendukung pertumbuhan ekonomi negara," katanya.
Sementara itu Bank Negara Malaysia (BNM) menyatakan ekonomi Malaysia tumbuh sebesar 4,9 persen pada kuartal kedua tahun 2019 didukung oleh pengeluaran rumah tangga dan investasi swasta yang lebih tinggi.
Di sisi penawaran sektor pertambangan bangkit kembali atau "rebound" terutama didorong oleh pemulihan produksi gas alam.
Pertumbuhan di sektor manufaktur membaik secara marjinal, didukung oleh kinerja industri berorientasi domestik yang lebih baik.
Sektor jasa terus berkembang di tengah pertumbuhan berkelanjutan di subsektor perdagangan grosir dan eceran. Pada basis penyesuaian musiman per kuartal, ekonomi tumbuh sebesar 1,0 persen.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019