Harus jadi pelajaran agar pesan dapat diterima harus disampaikan dengan cara baik

Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menyesalkan unjuk rasa mahasiswa di Cianjur berlangsung ricuh dan menyebabkan empat polisi terluka bakar.

Gubernur yang akrab dipanggil Emil ini turut prihatin dan mendoakan kesembuhan keempat polisi tersebut.

“Saya sangat menyesalkan kejadian di Cianjur. Sebuah unjuk aspirasi, unjuk rasa, berakhir tidak baik. saya kira di Indonesia kita pahami hak berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat, itu dilindungi. Tapi, harus ingat, kita punya adab, yaitu adab Pancasila,” kata Gubernur Emil, di Bandung, Jumat.

Baca juga: Polres Cianjur kembali amankan belasan mahasiswa
Baca juga: Polisi terbakar paling parah dirujuk ke RS Pertamina

Selain itu, Emil mengimbau kepada semua pihak untuk menyampaikan pendapat sesuai regulasi dan dengan cara yang baik, supaya pesan yang disampaikan dapat diterima.

Menurutnya, apa yang terjadi di Cianjur harus menjadi pembelajaran supaya insiden serupa tidak terulang.

“Harus jadi pelajaran agar pesan dapat diterima harus disampaikan dengan cara baik. Mudah-mudahan tidak terulang lagi yang menjadi pembelajaran bersama,” katanya.

“Kami mengucapkan prihatin dan duka atas kejadian yang menimpa polisi mudah-mudahan cepat dan lekas sembuh,” tambahnya.

Sedangkan, Plh. Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar Nanin Hayani Adam menyebut keempat polisi tersebut sebagai pahlawan karena sudah berkorban demi nusa dan bangsa. Dia pun mengajak masyarakat untuk menyampaikan pendapat dengan santun dan cerdas.

“Semua masyarakat mempunyai hak untuk mengeluarkan aspirasi. Tapi, ada koridor yang harus tetap dipijak. Karena, bagaimanapun, tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan,” kata Nanin.

Baca juga: Satu tersangka ditetapkan sebagai penyebab polisi terbakar di Cianjur
Baca juga: Dua polisi yang terluka dalam aksi mahasiswa Cianjur dirawat di RSHS

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019