Moskow (ANTARA News) - Dmitry Medvedev Rabu dilantik sebagai presiden Rusia ketiga sejak jatuhnya Uni Sovyet pada upacara di Kremlin, dan menyatakan akan meneruskan kebijakan pendahulunya Vladimir Putin.
"Medvedev telah mengambil-alih kantor Presiden Federasi Rusia," kata Valery Zorkin, kepala hakim konstitusi, setelah Medvedev mengucapkan sumpah di kantornya dengan tangan di atas buku konstitusi.
Ia dilantik sebagai presiden baru Rusia menggantikan mentornya Vladimir Putin, yang mengundurkan diri dari puncak kekuasaan.
Medvedev, 42 tahun, mengucapkan sumpah terdiri 33 kata di depan 2.400 tamu VIP dengan tangan kanan diletakkan di atas Konstitusi Rusia 1993. Ia bersumpah mempertahankan hak-hak dan kebebasan warga negara, Konstitusi dan kedaulatan negara.
Tindakan Medvedev pertama sebagai kepala negara akan terjadi pada Kamis, ketika dia akan menunjuk mentornya, Putin, 55 tahun mantan agen KGB, sebagai perdana menteri. Hal ini meningkatkan kecemasan-kecemasan mengenai siapa yang akan berkuasa atas ekonomi Rusia senilai 1,3 biliun dolar dan kemungkinan kebangkitan militernya.
Lebih dari duapertiga rakyat Rusia percaya bahwa Putin akan terus melanjutkan kendali negara, menurut suatu jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga independen, Levada Centre.
Putin Rabu secara resmi menjadi pemimpin Partai Rusia Bersatu yang mendominasi negara, dan menempatkan dirinya untuk memimpin pemerintahan mayoritas yang cukup besar untuk meloloskan perubahan-perubahan konstitusi.
Putin, mengundurkan diri untuk memenuhi konstitusi, adalah juga pemimpin pertama Rusia yang pernah mundur dari pemerintahan secara sukarela.
Tetapi pada hari Rabu, Rusia efektif mempunyai dua pemimpin negara pada saat kedua tokoh itu berjanji akan menegakkan kekuasaan berdasarkan kerjasama mereka selama sepuluh tahun, demikian seperti dilaporkan AFP dan DPA. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008