Palangka Raya (ANTARA) - Kebakaran melanda lahan yang berada di dekat kompleks perkantoran Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, di Jalan Ir Soekarno pada Jumat siang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya Eldi mengatakan api mendekati area kantornya selepas shalat Jumat.
"Api di belakang kantor jaraknya tinggal beberapa meter. Jika tadi para pegawai yang ada di Kantor Dishub serta pegawai dinas lain tidak melakukan pemadaman entah apa yang terjadi," katanya.
Dia mengaku heran melihat api bisa membakar lahan di belakang kantornya karena antara lahan di belakang kantor dengan lahan yang mulanya terbakar ada penghalang berupa jalan dengan lebar sekitar empat meter.
"Saya tidak habis pikir, tapi informasinya saat kejadian angin berhembus cukup kencang. Bisa jadi percikan api melompati jalan karena terbawa angin dan membakar lahan yang kondisinya memang kering," katanya.
Kebakaran yang melanda lahan di dekat kompleks perkantoran pemerintah Kota Palangka Raya juga menyebar hingga mendekati kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja.
Petugas pemadan dan pegawai dari instansi-instansi di kompleks kantor Pemerintah Kota Palangka Raya berusaha memadamkan kebakaran dengan membasahi lahan.
Lahan di sekitar kompleks kantor mencakup lahan gambut sehingga kebakaran cukup sulit dipadamkan. Meski nyala api sudah tidak tampak, namun asap berbau menyengat masih tercium di lahan yang terbakar.
Salah satu petugas pemadam, Anwar, mengatakan upaya pemadaman kebakaran di lahan gambut sangat sulit dengan sumber air dan personel pemadam yang terbatas. Petugas pemadam yang turun memadamkan kebakaran lahan di kompleks kantor pemerintah itu terbatas karena pada saat yang sama juga ada kebakaran lahan di area yang lain.
Kompleks Kantor Pemerintah Kota Palangka Raya meliputi belasan kantor. Akibat kebakaran lahan tersebut, kompleks perkantoran pemerintah kota diliputi kabut asap.
Baca juga:
Pembakaran lahan di Palangka Raya sengaja dan diduga terorganisasi
Kabut asap, jarak pandang di Palangka Raya kembali memburuk
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019