Bandung (ANTARA) - Dua polisi yang mengalami luka bakar akibat insiden pembakaran ban bekas dalam aksi mahasiswa di Cianjur menjalani perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berdasarkan rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur.

Kepala Instalasi Gawat Darurat RSHS dr Doddy Tavianto mengatakan bahwa Bripda Yudi Muslim dan Bripda Simbolon ​​​​​​​masuk RSHS pada Kamis (15/8) sekitar jam 22.00 WIB.

"Tadi malam memang kami menerima dua orang pasien rujukan RSUD Cianjur dengan diagnosa luka bakar," katanya di Bandung, Jumat.

Menurut dia, berdasarkan hasil diagnosa persentase luka bakar kedua polisi antara 6,5 hingga 13 persen. Keduanya mengalami luka bakar pada bagian wajah, leher, badan bagian belakang, dan dua tangan.

Kondisi dua anggota Polri tersebut, ia menjelaskan, sudah berangsur membaik pada Jumat (16/8) pagi.

"Sekarang membaik, mereka sudah bisa makan, bisa minum dan bisa berkomunikasi, mudah-mudahan ke depannya juga baik," kata dia.

"Memang sekarang dirawat di ruang semi intensif, tapi insyaAllah dalam satu atau dua hari ini kita bisa pindahkan ke ruang biasa," ia menambahkan.

Empat anggota Polres Cianjur mengalami luka bakar saat berusaha mengamankan ban bekas yang dibakar mahasiswa dalam unjuk rasa di depan Kantor Bupati Cianjur pada Kamis (15/8).

Unjuk rasa damai gabungan aliansi mahasiswa se-Cianjur yang memprotes kinerja Pelaksana Tugas Bupati Cianjur Herman Suherman itu berujung dengan pembakaran ban bekas.

Aparat kepolisian yang sejak pagi mengawal aksi kemudian berusaha menghalangi pembakaran ban bekas dan memadamkan ban bekas yang mulai menyala. Dalam upaya itu, beberapa polisi terkena percikan bensin dan tersambar api.

Baca juga:
15 mahasiswa Cianjur diamankan usai aksi berujung polisi terbakar
Empat polisi luka bakar, Plt Bupati Cianjur kecam unjukrasa mahasiswa

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019