Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan menilai keputusan Pemerintah untuk membuka impor 50.000 ton daging sapi dari Brazil dilakukan agar persaingan pasar dan harga daging di dalam negeri lebih kompetitif.
"Untuk lebih..di sini pasar lebih sempurna lagi persaingannya karena ada daging yang lebih kompetitif," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat ditemui usai menghadiri Sidang Tahunan MPR di Kompleks DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Jumat.
Oke mengatakan hingga kini Surat Persetujuan Impor (SPI) belum dikeluarkan meskipun kebijakan impor daging ini sudah diputuskan dalam rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
SPI akan diterbitkan setelah dikeluarkannya surat penugasan oleh Kementerian BUMN.
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor 50.000 ton daging sapi Brasil hingga akhir tahun 2019 melalui penugasan pada tiga BUMN yang ditunjuk, yakni PT Berdikari, Perum Bulog dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Oke membantah bahwa impor daging ini berkaitan dengan isu kekalahan Indonesia atas gugatan yang diajukan pemerintah Brazil ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) akibat tidak membuka keran impor ayam.
"Bukan karena itu. Beda. Itu kan ayam," katanya.
Salah satu BUMN yang mendapat penugasan impor, yakni PT Berdikari (Persero) menyatakan akan mengimpor sebanyak 10 ribu ton daging sapi asal Brazil yang rencananya akan mulai masuk ke Indonesia pada September hingga akhir tahun 2019 melalui kerja sama dengan asosiasi dan distributor.
"Kalau lancar, September sudah mulai masuk. Kalau kuota 10 ribu ton, mungkin tiga bulan hingga akhir tahun. Kami siap," kata Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo beberapa waktu lalu.
Saat ini, BUMN peternakan dan pangan itu mengaku masih menunggu surat penugasan impor daging sapi asal Brazil tersebut.
Baca juga: Berdikari akan impor 10 ribu ton daging sapi Brazil
Baca juga: Ketua DPR serukan kaji ulang aturan impor daging ayam dari Brasil
Baca juga: IDEAS: Potensi ekonomi kurban mampu selesaikan masalah impor daging
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019