Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menargetkan rasio akses siswa SMP dan SMA terhadap komputer meningkat ke angka satu komputer untuk 20 siswa atau 1:20.
"Saat ini rasio komputer dan siswa di Indonesia adalah 1:1.000. Dengan keadaan seperti ini, Indonesia tidak mungkin mengembangkan Information, Communications and Telecommunications (ICT)," kata Menko Kesra Aburizal Bakrie, di Jakarta, Selasa malam.
Ia melanjutkan pemerintah Indonesia lewat program "satu juta komputer" menargetkan rasio komputer berikut piranti lunak yang legal untuk para siswa adalah 1:20.
Kerjasama yang bisa dijalin pemerintah Indonesia adalah dengan Microsoft dan produsen piranti lunak lain, sementara piranti kerasnya dengan pihak-pihak yang lain.
Aburizal Bakrie menyatakan hal tersebut dalam kaitan kunjungan Chairman of Microsoft Bill Gates pada 8-9 Mei 2008.
Sedangkan Chairman of Intel Copration Craig R. Barrett, akan berkunjung pada 15 Mei 2008.
"Kita berharap sektor ICT bisa terus membaik di Indonesia lewat kerjasama dengan produsen piranti lunak dan piranti keras seperti Microsoft dan Intel.
Ia juga menyebutkan kedatangan Bill Gates ke Jakarta merupakan hal positif dan memperbaiki kesan dan citra yang baik tentang Indonesia secara internasional.
Sementara itu selama ini pemerintah Indonesia lewat Depdiknas telah bekerjasama dengan Microsoft dalam hal penyediaan piranti lunak dan pelatihan bagi guru se Indonesia.
Menurut data Microsoft, sejak tahun 2003 kerja sama Microsoft-Depdiknas telah menyediakan piranti lunak berikut pelatihan kepada 177.000 guru di seluruh Indonesia yang dampaknya dapat dirasakan oleh sekitar 7,5 juta murid.
Sejak tahun 2007 Microsoft juga telah memberikan harga khusus piranti lunak untuk siswa seharga 3 dolar AS dan berlaku untuk semua negara termasuk Indonesia.
Aburizal Bakrie menyebutkan kerjasama Indonesia dengan produsen piranti lunak akan sangat mendukung rencana Depdiknas menggencarkan proses belajar lewat internet.
"Diharapkan bakal ada kerjasama agar tingkat penggunaan internet di Indonesia bisa naik. Tetapi sampai saat ini belum ada kesepakatan rinci soal kerjasama itu," ujarnya (*)
Copyright © ANTARA 2008