Lambat asal selamat tidak lagi relevan, yang kita butuhkan adalah cepat dan selamat
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia harus bergerak lebih cepat dan lebih baik dibanding negara-negara lain, termasuk negara tetangga, pada era semua negara berebut menarik investasi.
"Dalam kompetisi global yang ketat berebut pengaruh, berebut pasar, berebut investasi. Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibanding negara-negara tetangga.," kata Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi menyebut Indonesia tidak takut pada persaingan. Bahkan ia menyebut persaingan harus dihadapi dengan kreativitas, inovasi, dan kecepatan yang Indonesia miliki.
Oleh karena itu, lanjut Presiden Jokowi, tidak ada pilihan lain selain berubah. Namun, cara-cara lama yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan.
"Strategi baru harus diciptakan. Cara-cara baru harus dilakukan. Kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya. Sekali lagi, kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden mengatakan investasi harus dapat membuka lapangan kerja baru yang menguntungkan bangsa Indonesia.
Ia pun menambahkan saat ini dibutuhkan lompatan-lompatan yang dilakukan untuk menggaet investasi.
"Langkah demi langkah tidak lagi cukup, lompatan demi lompatan yang kita butuhkan. Lambat asal selamat tidak lagi relevan, yang kita butuhkan adalah cepat dan selamat," ujarnya.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019