Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendukung langkah Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunganya (BI rate) senilai 25 basis poin dari sebelumnya 8,00 persen menjadi 8,25 persen.
"BI rate memang harus dinaikkan sedikit untuk meredam inflasi dan juga agar menarik untuk investor asing," kata Ketua Umum Kadin, MS Hidayat di sela Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbang) tahun 2008 di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, inflasi harus dijaga agar tidak "terbang" karena harga-harga yang melambung tinggi.
Rapat Dewan Gubernur BI pada Selasa memutuskan adanya kenaikan suku bunga BI rate sebesar 25 basis poin dari 8,00 persen menjadi 8,25 persen karena tekanan inflasi yang makin besar dan belum pastinya harga komoditas dunia. Rapat Dewan Gubernur BI menilai faktor-faktor itu akan mempengaruhi harga dalam negeri.
"Selain itu dengan mempertimbangkan kondisi perbankan yang masih baik, maka rapat Dewan Gubernur memutuskan untuk menaikkan BI Rate," kata Deputi Gubernur Senior BI, Miranda S. Goeltom, yang saat ini menjalankan tugas sebagai Gubernur BI.
Miranda menjalankan tugas itu guna menggantikan Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah, yang masih ditahan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran tuduhan bertanggungjawab terhadap aliran dana BI ke DPR. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008