Paris, (ANTARA News) - Puluhan ribu demonstran berbaris melalui Paris tengah dan kota-kota Prancis lainnya Sabtu untuk mengecam serangan Israel di Gaza dan menyampaikan dukungan pada masalah Palestina. Seperti dilaporkan AFP, ribuan pria dan wanita Prancis keturuan Arab yang membawa bendera Palestina bergabung dengan ribuan orang lagi militan sayap-kiri dari latar belakang lainnya, di tengah teriakan "Allahu Akbar" dan "Israel pembunuh". Ketika berbagai kelompok itu berkumpul, foto almarhum pemimpin Hamas Sheikh Ahmed Yassin dan pemimpin Hizbulah Libanon Hassan Nasrallah dibawa di belakang tokoh revolusioner Che Guevara dan Presiden Venezuela Hugo Chavez. Sebuah spanduk merentang sepanjang sebuah trek yang membawa pengeras suara yang menyatakan: "Dukung Hamas dan Perlawanan Bersenjata". Kelompok lainnya memiliki pesan lebih damai, tapi semua nyanyiannya meletakkan kesalahan akan pertempuran itu pada pihak Israel. "Kami semua adalah orang Palestina. Kami semua anak-anak Gaza," arak-arakan itu bernyanyi ketika mereka memulai meniti jalan besar bercabang yang memisahkan distrik-distrik imigran di Paris timur dari Marais, perempatan tertua Yahudi di kota itu. "Saya tidak memiliki masalah pawai dengan Hamas. Hamas adalah korban kampanye disinformasi," Mark Cramer, bekas wartawan berusia 62 tahun dari New York dan anggota pendiri kelompok "Orang Amerika Menentang Perang" Paris. Cramer menyalahkan macetnya gencatan senjata Timur Tengah pada Israel. "Ada pengepungan terhadap Gaza. Pengepungan besar. Orang-orang kelaparan," katanya. Sekitar 3.800 polisi dikerahkan, diperlengkapi antara lain dengan perisai anti-kerusuhan, tetap dengan hati-hati di sisi jalan ketika kerumunan massa itu berbaris di bawah lautan bendera Palestina, Aljazair, Turki, Libanon dan Hizbullah. Meskipun udara dingin musim dingin menggigit, penyelenggaranya menyatakan kedatangan 100.000 demonstran, tapi seorang wartawan di tempat memperkirakan kerumunan massa itu kurang dari 30.000 orang. "Kami ingin menunjuk pada hipokrisi masyarakat internasional yang menyetujui banyak resolusi yang tak pernah diterapkan," Olivier Besancenot, pemimpin Liga Komunis Revolusioner Perancis yang terkenal. Sementara kelompok yang menyelenggarakan demonstrasi itu memusatkan slogan mereka pada penderitaan warga sipil Palestina, banyak spanduk buatan sendiri yang menyatakan "Zionisme Sama Dengan Nazizme" dan melukis bendera Israel yang dihiasi dengan Swastika. Di Tempat lainnya di Prancis, kerumunan massa lebih kecil berkumpul untuk demonstrasi yang sama di beberapa kota. Di Nice, di Riviera Laut Tengah, demonstran memecahkan jendela restoran McDonald dan melempar batu di kasino Ruhl. "McDonald karena mereka orang Amerika, mereka kasirnya," seorang peseta arak-arakan mengatakan. Di kota industri Lille di Prancis utara, sekitar 10.000 pengunjuk rasa berkumpul, menurut polisi dan penyelenggaranya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009