Kuala Lumpur (ANTARA) - Polisi Diraja Malaysia (PDRM) akan memanggil Dong Zhong, Koon Yew Yin dan Dr Zakir Naik untuk diinterogasi terkait penyebaran berita-berita palsu dan pernyataan berbau rasisme.
"Saya ingin memberikan perhatian terhadap kecenderungan pelbagai pihak yang menyebarkan berita palsu dan pernyataan berbau rasisme belakangan ini tanpa melihat sensivitas masyarakat," ujar Menteri Dalam Negeri Malaysia Tan Sri Muhyiddin HJ Mohd Yassin dalam siaran pers, Jumat.
Muhyiddin mengatakan beberapa individu lain juga telah dipanggil untuk diinterogasi dan ada yang sedang dalam perhatian PDRM.
"Tindakan selanjutnya akan diambil termasuk mendakwa mereka yang terlibat dibawah Pasal 504 KUHP jika terdapat bukti yang mencukupi," katanya.
Muhyiddin menegaskan bahwa PDRM bekerjasama dengan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) senantiasa memantau pernyataan yang dibuat yang berpotensi mengeruhkan keadaan terutama di media sosial.
"Saya ingin mengingatkan semua pihak termasuk bukan warga negara Malaysia bahwa aparat di bawah kementrian saya tidak akan ragu mengambil tindakan undang-undang kepada siapa saja yang coba-coba mengganggu keharmonisan dan ketentraman umum di negara ini," katanya.
Muhyiddin menyerukan siapa saja yang mempunyai informasi berkaitan dengan pernyataan atau komentar yang berunsur fitnah, rasis dan hasutan agar melaporkan kepada pihak berkuasa dengan mengirimkan kepada sosial media resmi PDRM.
Persekutuan Persatuan-Persatuan Lembaga Pengurus Sekolah China Malaysia (Dong Zong) menolak pengenalan tulisan Jawi (penulisan Arab untuk Bahasa Melayu) dalam pelajaran Bahasa Malaysia tingkat empat di Sekolah China.
Informasi terbaru Kementrian Pendidikan Malaysia menyebutkan bahwa tulisan Jawi hanya akan diajarkan di sekolah-sekolah vernakular (sekolah yang menggunakan bahasa ibu dalam pengajaran) jika Persatuan Ibu Bapak dan Guru (PIBG) setuju dengan pembelajarannya.
Pengusaha Koon Yew Yin mengkritik tentara Malaysia dengan mengatakan anggota pasukan tersebut hanya "makan dan tidur" namun dia kemudian meminta maaf dengan pernyataannya.
Sedangkan pendakwah Zakir Naik dalam ceramahnya mengatakan rakyat Malaysia beragama Hindu lebih mendukung Pemerintah India dibanding Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad.
Dia juga menyebut orang China Malaysia sebagai "tamu lama".
Namun Zakir Naik dalam pernyataannya mengatakan ucapannya tentang Malaysia Hindu telah dikutip secara salah.
Pendakwah yang mendapatkan permanent resident (penduduk tetap) di Malaysia ini juga mengatakan ceramahnya adalah untuk menjawab seruan orang-orang yang menghendaki dirinya keluar dari Malaysia.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019