Tokyo (ANTARA) - Saham-saham pada Bursa Tokyo dibuka lebih rendah pada perdagangan Jumat pagi, menyusul pembalikan kurva imbal hasil surat utang pemerintah AS untuk kedua kalinya semalam (Kamis), meningkatkan kekhawatiran tentang resesi ekonomi global yang membayangi.
Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) kehilangan 74,12 poin atau 0,36 persen, dari tingkat penutupan Kamis (15/8/2019), menjadi diperdagangkan di 20.331,53 poin.
Sementara itu, Indeks Topix yang lebih luas dari semua saham papan utama di pasar Tokyo turun 4,75 poin atau 0,32 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.479,10 poin.
Saham-saham yang terkait dengan logam non besi, produk karet, serta kaca dan keramik paling banyak mengalami penurunan pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.
Sebelumnya, bursa saham Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pelaku pasar mempertimbangkan sejumlah data ekonomi terbaru yang beragam.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 99,97 poin atau 0,39 persen, menjadi berakhir di 25.579,39 poin. Indeks S&P 500 ditutup meningkat 7,00 poin atau 0,25 persen, menjadi 2.847,60 poin dan Indeks Komposit Nasdaq turun 7,32 poin atau 0,09 persen, menjadi berakhir di 7.766,62 poin. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi, investor cerna data terbaru ekonomi AS
Baca juga: Harga emas perpanjang kenaikan, investor beralih ke aset yang aman
Baca juga: Dolar bangkit menguat, didukung beberapa data terbaru ekonomi AS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019