Bekasi, (ANTARA News) - Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, memprotes rencana Walikota Bekasi, Mochtar Mohamad, yang inin membangun Monumen Patriot berlapis emas di Jalan Achmad Yani, dekat pintu keluar tol Bekasi Barat. "Rencana pembangunan monumen yang menggambarkan jati diri Kota Bekasi dan mengandung nilai sejarah perjuangan bukan hal mendesak, sehingga tidak perlu dilakukan," kata Syaikhy kepada ANTARA di Bekasi, Selasa. Ia mengatakan, seharusnya Mochtar Mohamad sensitif terhadap kondisi masyarakat yang dilanda kesulitan ekonomi. "Tidak perlu membangun Monumen Patriot berlapis emas, karena masyarakat masih dihadapkan pada kesulitan ekonomi dan banyak pengangguran," kata Ahmad Syaikhu. Ia mengaku belum mengetahui asal dana yang akan digunakan untuk membangun monumen berlapis emas itu, namun yang jelas tidak berasal dari APBD Kota Bekasi. "Saya mendengar informasi bahwa dana yang akan digunakan untuk membangun Monumen Patriot berasal dari kalangan pengusaha. Tapi apapun alasannya akan lebih baik jika dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat kecil," katanya. Syaikhu menilai, gagasan membangun monumen berlapis emas tersebut merupakan proyek mercusuar yang hanya menghambur-hamburkan uang. "Oleh karena itu saya tidak setuju gagasan Mochtar Mohamad akan membangun monumen berlapis emas sebagai lambang sejarah dan jati diri Kota Bekasi," ujarnya. Sementara itu, Walikota Bekasi, Mochtar Mohamad ketika akan dikonfirmasi soal rencana itu tidak berada di kantor bahkan saat dicoba dihubungi telepon genggamnya tidak aktif. Wakil Walikota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, rencana membangun monumen berlapis emas hanya spontanitas bukan gagasan yang dipersiapkan. "Itu hanya bentuk spontanitas Walikota Bekasi yang ingin agar jatidiri Kota Bekasi dikenal masyarakat," katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008