"Hal ini sangat penting dilakukan, sebagai wujud cinta Tanah Air sejak masih muda," kata Project Manager WIKA Bendungan Kuil Kawangkoan Aprianto Donny di Manado, Jumat.
Dia mengatakan setiap warga negara Indonesia diwajibkan untuk ikut serta dalam upaya bela negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar RI 1945.
Kemerdekaan, katanya, yang diperoleh bangsa Indonesia dari tangan penjajah bukanlah hadiah tetapi merupakan hasil perjuangan dan pengorbanan para pahlawan pendahulu bangsa baik pengorbanan darah, harta dan nyawa demi menegakkan kedaulatan NKRI.
Oleh karena itu, katanya, sebagai generasi penerus bangsa maka wajib mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini demi kejayaan bangsa Indonesia.
Dengan bergulirnya era reformasi dan derasnya perkembangan dunia teknologi, maka lambat laun mulai mengikis jiwa-jiwa dan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
Hal ini dipengaruhi oleh tidak terbendungnya pengaruh-pengaruh asing yang masuk ke sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia yang akhirnya mengikis semangat dan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, katanya, kondisi seperti ini perlu segera diantisipasi dengan menanamkan lagi semangat dan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia, khususnya kepada para pemuda sejak usia dini agar sebagai generasi penerus bangsa para pemuda tertanam kesadaran untuk ikut serta dalam upaya bela negara.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menjadi penanggung jawab kegiatan SMN 2019 di Sulut, dengan dukungan PT Nindya Karya (Persero), PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), dan Perum DAMRI.
Baca juga: Yonkav 6/Naga Karimata latih disiplin SMN asal Sulteng
Baca juga: Sebelum pelatihan bela negara, 23 peserta SMN diperiksa kesehatannya
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019