Jakarta, 6/5 (ANTARA) - Duta Besar AS untuk Indonesia Cameron R Hume bertanya tentang masalah politik dan ekonomi kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. "Beliau bertanya tentang fenomena partai politik Indonesia dengan memberikan contoh pemilihan kepala daerah seperti di Jawa Barat dan Sumatera Utara dimana partai-partai besar bisa kalah," kata Sutiyoso seusai menerima Hume di Jakarta, Selasa. Sementara itu Hume seusai pertemuan memberi keterangan singkat bahwa pertemuannya itu hanya merupakan kunjungan kehormatan kepada seorang mantan gubernur. Atas pertanyaan Hume itu, Sutiyoso menjawab ada beberapa alasan, partai kecil biasanya memiliki semangat besar untuk menang, kampanyenya sungguh-sungguh dalam menjajakan calonnya. Sedangkan partai besar, kata Sutiyoso, pada umumnya bersikap menggampangkan sehingga ditinggalkan konstituennya. Hume, kata Sutiyoso, juga bertanya soal ekonomi seperti ancaman krisis pangan dan rencana kenaikan BBM. "Saya pikir pemerintah telah mengantisipasi masalah itu," katanya kepada Hume. "Dalam pandangan saya memang perlu meningkatkan daya beli masyarakat dengan mengubah kebijakan dari padat modal kepada padat karya," kata Sutiyoso menambahkan. Ia menilai kebijakan pemerintah selama ini cenderung pada kegiatan ekonomi yang padat modal dengan memberi peluang pengusaha-pengusaha besar untu menanamkan modal dan mengucurkan dana sehingga pengusaha-pengusaha di sekitar usaha kecil dan menengah (UKM) tidak berjalan. Pemerintah, katanya, juga perlu memberi kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk mengelola anggaran yang proporsional. Hume, katanya, juga berbicara soal keamanan seperti di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang telah berjalan baik. Ketika ditanya wartawan apakah sejumlah pertanyaan Dubes itu semacam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) kepada calon pesiden, Sutiyoso mengatakan, "Boleh saja Anda mengatakan itu tetapi masih sulit kita menganalisis seperti itu". "Saya sendiri mengartikan Dubes sebagai kunjungan sahabat," katanya. Untuk menjadi presiden, katanya, seorang calon ditentukan oleh rakyat bangsa sendiri yang mempunyai hak pilih sedangkan dukungan dari negara lain merupakan dukungan moral. "Kalau didukung negara lain apalagi seperti AS memang bisa memudahkan kinerja pemerintahan," katanya. Ia menganggap hal-hal yang ditanyakan Hume mirip yang ditanyakan Dubes Australia Bill Farmer dalam pertemuan pada 21 April lalu. Mengenai dukungan dari PKS dan PAN, Sutiyoso mengatakan bahwa hal itu merupakan penjajakan. "Barangkali dukung-mendukung dari partai nanti setelah Pemilu Legislatif. Sekarang mereka masih penjajakan dan belum pasti," katanya. (*)(T.B009/B/D011/C/D011) 06-05-2008 16:03:26NNNN

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008