Tokyo, (ANTARA News) - Setelah sepuluh tahun lamanya tidak ada petinggi China yang berkunjung ke Jepang, kedatangan Presiden China Hu Jintao ke Tokyo, Selasa, kembali menjadi peneguh tekad Jepang dan China untuk membangun hubungan yang lebih normal dan bersahabat. Hu Jintao akan berada di Tokyo hingga Sabtu (10/5) dan kedua pemimpin negara akan mengadakan pembicaraan serius yang berfokus pada peningkatan hubungan kerjasama di segala bidang, demikian Kyodo. Pembicaran juga akan menyangkut masalah krusial yang selama ini mengganggu hubungan bilateral kedua negara seperti masalah perbatasan dan perbedaan pandang dalam menangani kasus Tibet. Kunjungan Presiden Hu ke Tokyo merupakan kunjungan balasan terhadap kedatangan PM Jepang Shinzo Abe ke China pada tahun 2006, yang merupakan kejutan bagi hubungan kedua negara. Kunjungan Abe ke Beijing juga dianggap sebagai upaya yang memecahkan kebekuan (ice breaking) yang menghinggapi kedua negara selama ini. Sebelum kedatangan Presiden Hu, Perdana Menteri China Wen Jiabao telah lebih dulu berkunjung ke Jepang pada pertengahan 2007. Saat itu baik pemerintah dan pihak istana kekaisaran Jepang terlibat aktif dalam mengadakan dialog dengan Wen Jiabao. Upaya untuk normalisasi hubungan kedua negara semakin terlihat serius ketika PM Jepang, Yasuo Fukuda, kembali berkunjung ke Beijing pada Desember 2007.Saat Fukuda berada di Beijing, sejumlah isu sensitif juga turut dibahas, seperti interpretasi sejarah mengenai invasi militer Jepang di China, dan diperolehnya dukungan China atas kampanye pemanasan global yang diusung Jepang. Masalah peka lainnya yang juga akan diselesaikan dalam kunjungan Presiden Hu adalah kerjasama eksplorasi ladang gas di wilayah perbatasan di Laut China Timur, yang masih dalam sengketa, dan isu makanan beracun yang diimpor dari China. Presiden Hu dijadwalkan juga akan berbicara di Universitas terkenal Jepang, yaitu Universitas Waseda dan Universitas Tokyo, serta mengunjungi sekolah China di Yokohama. Selanjutnya Presiden Hu akan mengadakan pertemuan dengan Kaisar Jepang Akihito dan Permaisuri Michiko, setelah itu mengunjui kawasan bersejarah Jepang yang berlokasi di Nara.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008