Bagaimana mengatasi narasumber tersebut, pendapat siapa yang perlu diambil?
Cilegon (ANTARA) - Sebanyak 26 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dari Provinsi Aceh yang berkegiatan di Provinsi Banten dalam Program BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) 2019 berminat terhadap materi penulisan artikel populer yang disampaikan pelatih dari LKBN ANTARA.
Dalam kegiatan di Kota Cilegon, Banten, Kamis itu, hampir sebagian siswa berebutan mengajukan pertanyaan, bahkan guru pendampingnya juga menyempatkan diri bertanya berkaitan dengan tulisan negatif yang banyak muncul di media sosial, yang apabila dibiarkan bisa merusak alur pikir anak muda.
Pembawa materi dari LKBN ANTARA Biro Banten Ridwan Chaidir yang secara mendetail menjelaskan cara penulisan artikel yang baik dan enak dibaca, usai menyampaikan materi, dicecar berbagai pertanyaan oleh sejumlah siswa yang begitu antusias ingin mengetahui tentang penulisan artikel populer.
Fernando, personel panitia penyelenggara dari Perum Bulog yang bertindak sebagai moderator, mempersilakan siswa-siswa tersebut bertanya sebanyak-banyaknya. Namun, oleh karena dibatasi waktu, tidak semua siswa kebagian waktu untuk bertanya.
Tidak kurang 11 siswa mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari cara mewawancarai narasumber yang tidak bersedia diwawancarai, dua narasumber ditanya tetapi satu sama lain memberikan jawaban yang berbeda, penting atau tidaknya tanda baca, sampai tentang penulisan kalimat yang sering diulang-ulang, dan bagaimana mengetahui web yang bisa dijadikan acuan untuk mendapatkan bahan-bahan penunjang tulisan.
"Kami mewawancarai dua narasumber untuk satu topik, namun jawaban narasumber yang satu berbeda dengan jawaban narasumber lainnya. Bagaimana mengatasi narasumber tersebut, pendapat siapa yang perlu diambil?" kata Gebrina Riska, siswa SMA swasta Darul Abrar dari Kabupaten Aceh Barat, yang pertama mengajukan pertanyaan.
Sebanyak 26 peserta SMN Aceh, tiga siswa di antaranya disabilitas tuna rungu, mendapat kesempatan kunjungan ke Provinsi Banten, sedangkan siswa dari Banten berkunjung ke Provinsi Aceh.
Tukar siswa tersebut secara serentak juga dilakukan oleh provinsi lainnya di Indonesia. Untuk Banten, ditunjuk sebagai pelaksana SMN adalah Perum Bulog, dibantu PT Krakatau Steel, PT Dahana, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Selama di Banten, para siswa Aceh tersebut akan mengunjungi tempat-tempat menarik, seperti wisata religi Banten Lama, suku pedalaman Baduy, Lanal Banten, dan berkenalan dengan berbagai kesenian khas Banten.
Baca juga: Rombongan SMN asal Sulsel tiba di Jayapura
Baca juga: BNNP Riau minta peserta SMN jauhi narkoba
Baca juga: SMN asal Aceh antusiasme ikuti bedah buku 'Bingkai Anak Negeri'
Pewarta: Ridwan Chaidir
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019